Rabu, 22 Desember 2010

NATAL : AWAL KARYA KESELAMATAN ALLAH

Kelahiran Kristus sebagai Awal Puncak Karya Keselamatan Allah.
Materi Katekese Dewasa Katolik.


LATAR BELAKANG SEJARAH

Bukti tertua tentang pesta natal yang dirayakan pada 25 Desember berasal dari Gereja Katolik Roma kira-kira pada tahun 330. Dalam penanggalan yang berasal dari Furius Dionisius Flocalus, kita dapati dua daftar dari tahun 336, yang pertama menyangkut ulang tahun kematian para Paus, dan yang kedua, berkaitan dengan hari peringatan para martir.
Dalam daftar kematian para martir, ditemukan pernyataan sebagai berikut : “Delapan hari sebelum tgl. 1 Januari, Kristus dilahirkan di Betlehem, tanah Yudea.” Dapat dipastikan Kelahiran Kristus dirayakan dalam Gereja Roma pada 25 Desember 336.
Apa sebab kelahiran Tuhan dirayakan pada 25 Desember? Injil sama sekali tidak memberikan kita suatu petunjuk pun tentang bilamana Yesus lahir. Teori yang paling dianggap benar adalah teori: Hipotese Sejarah Agama, dikemukakan oleh seorang ahli dari Jerman bernama Usener. Menurut teori ini, perayaan Natal pada tgl. 25 Desember diambil alih dari pesta kafir bangsa Romawi, yang merayakan Hari kelahiran Dewa Matahari yang tak terkalahkan. yang disebut : Dies Natalis Solis Invicti. Pesta ini diwajibkan perayaannya oleh Kaisar Aurelianus pada tahun 274, karena tepat pada tgl 25 Desember, di saat musim dingin di kota Roma mencapai puncak kedinginan yang tertinggi, di saat itu nampaklah matahari yang memberi kehangatan. Pesta Dewa Matahari dirayakan secara khusus pada saat titik balik peredaran matahari.
Untuk menjauhkan umat beriman dari bahaya pengambilan bagian dalam perayaan kafir, Gereja menggantikannya dengan misteri Kelahiran Kristus Yesus sebagai Matahari Sejati yang Tak Terkalahkan. Dari Roma perayaan kelahiran Tuhan ini dengan cepat menyebar ke tempat-tempat lain. Pada akhir abad IV pesta ini sudah tersebar di Afrika, Spanyol dan Gereja-gereja Timur. Pada abad V sudah meluas ke Gereja-gereja di Perancis, Mesir dan pada abad VI di Yerusalem dan Palestina.

Selasa, 14 Desember 2010

DOSA DAN PENDERITAAN MANUSIA

Bahan Katekese Katolik Dewasa

Sumber Bahasan : Kej 3:1-24

Hermeuneutika :

Kisah Kejadian ini menjelaskan asal-mula datangnya penderitaan, bahkan yang berakhir pada kematian manusia, sebagai sebuah misteri abadi yang selalu akan ditanyakan oleh umat manusia : Kenapa harus ada penderitaan dan kematian ? mengapa hidup manusia berakhir pada kesia-siaan? Kisah kejadian 3 menjelaskan bahwa semuanya berasal dan berawal dari dosa manusia, pemberontakan manusia terhadap kehendak Allah yang menghendaki kebahagiaan manusia. Jadi penyebabnya adalah keinginan dan pilihan manusia sendiri yang lebih memilih untuk bersengsara dan menderita dan menolak kehendak Allah yang ingin membahagiakan manusia.

Kisah Kejadian 3, juga menceritakan tahap-tahap kejatuhan manusia dalam dosa :
  • Dosa berawal dari keinginan (yang tidak terkendali) manusia untuk menyamai Allah (lihat uraian ayat 3 di bawah)
  • Dosa mendatangkan hukuman pada diri manusia (lihat uraian ayat 16 di bawah). tahap-tahap hukuman manusia akibat dosa dapat direfleksikan sebagai berikut :
  • Rasa malu dan rasa bersalah (ayat 7)
  • Ketakutan dan hilangnya hubungan mesra antar manusia serta manusia dengan Allah (ayat 8)
  • Hilangnya rasa tanggung jawab dan kemudian saling menyalahkan (ayat 12-13)
  • Hilangnya kodrat tugas manusia (ayat 16, lihat keterangan di bawah)
  • Mendatangkan kesusahan dan penderitaan, manusia terbelenggu dalam dunianya. (ayat 17)
  • Awal mula datangnya kematian (ayat 19)

Meskipun demikian Allah tidak membiarkan manusia merana dalam penderitaan karena kedosaannya. Allah telah merencanakan dan menjanjikan akan adanya penyelamatan manusia dari kedosaannya (lihat keterangan ayat 15 di bawah).

MUJIZAT EKARISTI (Kisah Martha Robin)

Telah banyak bukti dan fakta tentang mujizat ekaristi yang telah ditulis dan dimuat dalam berbagai media. Semuanya membuat kita yakin akan kebenaran Sabda Tuhan kita Yesus Kristus dan akan kehadiran sungguh dan nyata Tuhan dalam Hosti dan Anggur yang telah terkonsekrasi. Bukti-bukti tentang mujizat Ekaristi telah terekam dalam sejarah Gereja sejak awal mula sampai pada zaman modern ini.

Mukjizat lain yang cukup menarik perhatian adalah adanya fakta bahwa ada orang- orang tertentu yang dapat hidup sampai bertahun- tahun hanya dengan memakan Tubuh Kristus dalam Ekaristi, tanpa makanan lainnya. Kisah mukjizat Ekaristi ini terjadi dalam hidup Martha Robin (1902- 1981), seorang Katolik yang sangat taat dan beriman. Ia lahir tanggal 13 Maret 1902 di Chateauneuf-de- Galaure, Perancis, di desa kecil Drome, di lembah Rhone Valley. Pada usia 16 tahun (tahun 1918) ia jatuh sakit yang membuatnya coma selama 20 bulan. Setelah ia sadar, penyakitnya tidaklah membaik, malahan memburuk, yang membuatnya tidak dapat menggerakkan kakinya. Pada tanggal 2 Januari 1929 sampai wafatnya 6 Feb 1981, ia lumpuh, tidak dapat menggerakkan kaki, lengan, bahu dan tenggorokannya, sehingga ia tidak dapat menelan, tidak dapat makan dan minum. Kondisinya ini kemudian diperiksa oleh dokter, seorang profesor dari fakultas kedokteran di Lyons, Dr Jan Dechaume, da Dr. Andre Ricard. Adalah suatu misteri tersendiri bahwa Martha Robin ini dapat hidup tanpa makanan selama 50 tahun, kecuali dari Ekaristi.

Syukur atas 50 tahun Hirarki Gereja Katolik Indonesia

SURAT KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA
SYUKUR ATAS 50 TAHUN
HIRARKI GEREJA KATOLIK DI INDONESIA

Pada tanggal 3 Januari 2011 Gereja Katolik Indonesia pantas menghaturkan syukur yang berlimpah kepada Tuhan karena 50 tahun yang lalu yakni pada tanggal 3 Januari 1961.

Paus Yohanes XXIII melalui Konstitusi Apostolik: “QUOD CHRISTUS ADORANDUS” menganugerahkan: HIRARKI EPISKOPAL kepada Gereja Katolik di Indonesia.

Penganugerahan ini merupakan pengakuan Takhta Suci bahwa Gereja Katolik di Indonesia sanggup berdiri sendiri sebagai hirarki karena:

  1. Gereja Katolik di Indonesia memiliki kemampuan menjamin kelangsungan keberadaannya serta pengembangannya secara kuantitatip dan kualitatip;
  2. Gereja Katolik di Indonesia memiliki kemampuan menjamin komunikasi persaudaraan para murid Yesus antar gereja-gereja setempat baik nasional maupun internasional;
  3. Gereja Katolik di Indonesia memiliki kemampuan menjamin kelanjutan pelaksanaan karya misi ke dalam dan ke luar;
  4. Gereja Katolik di Indonesia memiliki kemampuan berkembang menjadi Gereja pribumi dengan tetap berpegang teguh pada hakekat Gereja yang universal;
  5. Gereja Katolik di Indonesia memiliki kemampuan berkembang menjadi Gereja dewasa yang bertanggung-jawab penuh dalam pengadaan tenaga-tenaga pastoral (klerus dan awam) dan sarana-sarana lain yang mendukung pengembangan dirinya sebagai GEREJA KRISTUS yang sejati.

Jumat, 03 Desember 2010

KEAJAIBAN KASIH

Putri Elizabeth yang lahir di Bratislava pada tahun 1207 bukan hanya berwajah manis lembut, melainkan juga berhati manis lembut. Ia murah hati dan suka memberi. Bahkan menurut suaminya, yaitu pangeran Ludwig, putri Elizabeth terlalu bermurah hati. Mereka tinggal di puri Wartburg dan putri Elizabeth sering merasa prihatin dengan kehidupan keluarga para petani miskin di desa dekat puri itu. Walaupun dilarang oleh suaminya, putri Elizabeth secara sembunyi-sembunyi sering membawa roti dalam keranjang yang ditutupi mantel untuk dibagi di desa.

Tetapi pada suatu hari, menurut legenda, putri Elizabeth dipergoki pangeran Ludwig di tengah jalan. "apa yang kamu bawa dalam keranjang itu?" bentak pangeran Ludwig. Putri Elizabeth terkejut ketakutan.

Langsung ia bertelut di tanah. Dengan tangan gemetar ia memegangi mantelnya menutup keranjang itu. "Apa isi keranjang itu?" bentak Ludwig sekali lagi. Tiba-tiba putri Elizabeth mendapat akal untuk berbohong.
Dengan suara bergetar ia menjawab lirih, "Bunga mawar, pangeranku."Pangeran Ludwig tahu bahwa sebetulnya keranjang itu berisi roti. Maka dengan geram dihunusnya pedang, lalu dengan ujung pedang itu ia menyingkap mantel yang menutupi keranjang. Keranjang itu pun langsung terbuka. Apa isinya ? Sekuntum bunga mawar merah yang segar dan indah.

Ajaib, roti dalam keranjang itu telah berubah menjadi mawar merah.

Kamis, 02 Desember 2010

MASA ADVEN

Bahan Katekese Katolik Dewasa : MASA ADVEN
Di awal Masa Adven ini, saya tergerak untuk memposting tentang hal-ikhwal yang perlu diketahui tentang Masa Adven dalam Gereja Katolik. Semoga bermanfaat dalam pendampingan katekese.



ADVEN berasal dari kata Adventus (bahasa latin) yang berarti kedatangan. Maka masa Adven dapat diartikan sebagai Masa Menantikan Kedatangan. Kedatangan siapa? Kedatangan DIA yang dinantikan oleh semesta alam, ialah Sang Juru Selamat, Sang Raja Damai, Tuhan dan Raja Semesta Alam.
Bagaimana kita tahu bahwa Dialah Tuhan Yesus Kristus? Kita akan menengok sebentar Nubuat tentang Sang Mesias itu dari masa Para Bapa Bangsa sampai masa Perjanjian Baru, menjelang kedatangan Kristus

A. NUBUAT-NUBUAT TENTANG KEDATANGAN KRISTUS

1. Para Bapa Bangsa

- Adam : Kejadian 3 : 15 : “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."
- Abraham : Kejadian 12 : 3 : “Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan oleh keturunamu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."
- Musa : Keluaran 11, 12, 14 : Paskah dan Penyeberangan Laut Merah : lambang karya penebusan dan pembaptisan.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...