Selasa, 03 April 2012

BERBAGI : Free bahan-Bahan Pengetahuan Iman

Merenungkan Tema APP tahun ini tentang BERBAGI, saya tergerak untuk membagikan sesuatu yang mungkin berguna untuk pendalaman, perkembangan dan pengetahuan iman Katolik bagi Anda. Bahan-bahan ini dulu pernah saya berikan kepada beberapa katekis di Paroki St. Petrus dan Paulus Mangga Besar, Jakarta Barat, sebagai bahan pendalaman dan pengetahuan dalam rangka penyusunan Silabus Katekumenat Paroki.

Kebetulan pula Hari Raya Paskah semakin dekat ; dan menyambut PASKAH tahun ini, saya menawarkan bahan-bahan tersebut sebagai FREE E-Book bagi Pengetahuan Iman Katolik, yaitu :
  • Kitab Hukum Kanonik
  • Katekismus Gereja Katolik
  • Pedoman Umum Misale Romawi (PUMR)
  • Dokumen Konsili Vatikan II

Bahan-bahan tersebut dapat Anda dapatkan dengan SANGAT MUDAH!! Cukup dengan memberikan komentar bagi posting ini dengan mencantumkan nama dan email Anda serta 1 (satu) bahan mana yang Anda kehendaki. Dan bahan-bahan tersebut di atas akan saya kirimkan ke INBOX email Anda.

1 (satu) komentar hanya berlaku untuk 1 (satu) bahan.


Selasa, 20 Maret 2012

AKU PERCAYA

Pengakuan Iman Kristen diawali dengan rumusan yang mengakui adanya Allah. Dalam rumusan pengakuan iman dengan sengaja dipakai kata, Aku, bukan, Kami. Dipandang dari sudut tata bahasa Indonesia, maka kata, Aku berfungsi sebagai kata ganti pertama tunggal. Sedangkan kata, Kami berfungsi sebagai kata ganti pertama jamak. Maka jika dalam rumusan pengakuan iman dipakai kata Aku, maka yang mengakui iman kepada Allah bukan kelompok atau sekelompok orang, tetapi justru diri sendiri sebagai pribadi yang berdiri sendiri di hadapan Allah.

Dengan mengucapkan “Aku percaya …”, berarti sebagai orang yang beriman atau percaya kepada Allah harus berani menyatakan pengakuannya di hadapan orang lain. Beriman kepada Allah berarti menundukkan seluruh pikiran dan kehendakNya kepada Allah. Abraham bersedia meninggalkan Ur-Kasdim menuju tempat yang akan ditunjukkan oleh Tuhan karena percaya kepada kehendak Allah sendiri (Kejadian 12). Dalam peristiwa ini, Abaraham tidak lagi mengandalkan kehendak dan pikirannya sebagai manusia, tetapi sepenuhnya mengandalkan kehendak dan rencana Allah sendiri. Karena imannya kepada Allah yang begitu besar maka Abraham tidak hanya menjadi orang yang beriman atau orang yang percaya, tetapi juga akhirnya menjadi Bapa bagi orang percaya. Demikian juga dengan kisah Rut, wanita dari bangsa Moab. Rut berani mengambil keputusan yang berat, yaitu meninggalkan sanak keluarganya di Moab dan ikut Naomi ke Israel. Maka percaya atau beriman juga merupakan suatu ikatan pribadi manusia sebagai pribadi dengan Allah dan sekaligus mempercayai segala kebenaran yang telah dinyatakan oleh Allah sendiri.

Manusia mencari Allah

Manusia setiap hari melihat kenyataan yang sulit dimengerti, yaitu adanya siklus kehidupan yang berkisar sekitar kelahiran dan kematian. Dua peristiwa ini dirasakan sangat bertolak belakang dan manusia hidup di antaranya. Kelahiran seorang anak manusia umunya disambut dengan sukacita, sebaliknya peristiwa kematian seorang manusia dirasakan menyedihkan, menyakitkan hati dan juga dianggap sebagai peristiwa yang tidak masuk akal serta mengerikan.


Minggu, 18 Maret 2012

Contoh Renungan Tuguran Kamis Putih Malam



Setelah Perayaan Hari Kamis Putih Malam, setelah altar dilucuti, Gereja mengadakan ibadat tuguran untuk berjaga-jaga selama kurang lebih 1 jam sambil berdoa bersama Yesus. Dalam ibadat tuguran banyak terjadi suasana hening untuk melakukan renungan dan refleksi. Berikut adalah contoh renungan yang pernah saya bawakan dalam Ibadat Tuguran Kamis Putih malam. Renungan berikut baik bila dibawakan dengan perlahan (tidak terburu-buru) namun tegas, sambil diiringi musik instrumental reflektif. Renungan ini dapat Anda modifikasi sendiri, terutama di bagian pertanyaan-pertanyaan reflektif, dengan memperhatikan : Tema APP Keuskupan ybs atau situasi dan kondisi umat setempat. Semoga bermanfaat.



“BETAPA LEBAR DAN PANJANGNYA, BETAPA TINGGI DAN DALAMNYA KASIH KRISTUS" (Ef 3:18b)

Bapak Ibu dan Saudara-saudari yang terkasih, malam ini kita bersama-sama dengan Yesus, berjaga bersamaNya, menemaniNya dalam kesendirian dan kegelisahannya, kita mempersatukan hati dengan hatiNya yang kini diliputi ketakutan dan dukacita yang mendalam. Lihatlah Ia yang sendirian, gentar dan ketakutan dalam doaNya.

"Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."

Kita mau malam ini bersama-sama berjaga bersama Yesus, menemaniNya yang sedang mengambil keputusan tersulit dalam tugas dan perutusanNya ke dunia, yaitu untuk menyelamatkan kita dengan menderita dan wafat di kayu salib. Itu sebabNya Yesus sangat ketakutan, peluhNya menjadi seperti tetes-tetes darah. Ia sangat sedih dan gentar. Tetapi dalam ketakutan dan kegelisahanNya, Yesus telah mengambil keputusan yang luar biasa: “Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"


Yesus telah menunjukkan tanggung jawab yang luar biasa akan tugas dan perutusan yang diembanNya dari Bapa. Ia menyerahkan seluruh kekuatan, kehendak, dan bahkan hidupnya sendiri Ia serahkan untuk menyelesaikan tugas dan tanggungjawab yang telah diterimaNya dari Bapa. Saat-saat terakhir hidupNya saat tergantung di kayu salib Ia berkata: “Sudah selesai’. Ia telah menyelesaikan dengan sempurna tugas perutusanNya di dunia, dan terlaksanalah karya penyelamatan Allah lewat penderitaan dan kematian Yesus itu. Kita diselamatkan karena Yesus telah mati untuk kita. Sungguh “Betapa lebar dan panjangnya, betapa tinggi dan dalamnya kasih Kristus”. tak terukur kasihNya… Tak terhingga kebaikanNya… Telah dibuktikanNya kesetiaan dan kasihNya… Yesus telah menyerahkan segala-galanya demi cinta kasihNya kepada kita. Ia ingin kita selamat, Yesus menghendaki kita menerima hidup yang baru sebagai putera-puteri Allah, serupa dengan Ia yang telah setia sampai menyerahkan semuanya demi kehendak BapaNya.

Jumat, 24 Februari 2012

Peraturan Pantang dan Puasa keuskupan Agung Jakarta Tahun 2012

TEMA: “DIPERSATUKAN DALAM EKARISTI, DIUTUS UNTUK BERBAGI”

Masa Prapaskah/Waktu Puasa Tahun 2012 dimulai pada hari Rabu Abu, 22 Februari 2012 sampai dengan hari Sabtu Vigili, 7 April 2012,

“Semua orang beriman kristiani menurut cara masing-masing wajib melakukan tobat demi hukum ilahi’ (KHK k.1249). Dalam masa tobat ini Gereja mengajak umatnya “secara khusus meluangkan waktu untuk berdoa, menjalankan ibadat dan karya amalkasih, menyangkal diri sendiri dengan melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara lebih setia dan terutama dengan berpuasa dan berpantang” (ibid). Semua umat beriman diajak untuk memelihara suasana tobat dan mengisi masa tobat ini dengan berbagai keutamaan hidup beriman dan tidak mudah terpengaruh atau mengikuti suasana lain di luar suasana khusus gerejani ini.

Di samping itu sebagai tanda pertobatan dan syukur, Gereja minta supaya kita semua memberi perhatian dan mengarahkan hidup kita dengan bantuan beberapa hal beriktu ini:

Dalam Masa Prapaskah kita diwajibkan:
  • Berpantang dan berpuasa : pada hari Rabu, 22 Februari dan hari Jumat Suci, 6 April 2012. Pada hari Jumat lain-lainnya dalam Masa Prapaskah hanya berpantang saja.
  • Yang diwajibkan berpuasa menurut Hukum Gereja yang baru adalah semua yang sudah dewasa sampai awal tahun ke enam puluh (KHK k.1252). Yang disebut dewasa adalah orang yang genap berumur delapanbelas tahun (KHK k.97 §1).
  • Puasa artinya: makan kenyang satu kali sehari.
  • Yang diwajibkan berpantang: semua yang sudah berumur 14 tahun ke atas (KHK k.1252).
  • Pantang yang dimaksud di sini: tiap keluarga atau kelompok atau perorangan memilih dan menentukan sendiri, misalnya: pantang daging, pantang garam, pantang jajan, pantang rokok.

Rabu, 15 Februari 2012

LILIN PASKAH dan MADAH PASKAH (EXULTATE)

Pemberkatan Lilin Paskah dan Madah Paskah, di Awal Perayaan Malam Paskah, mengungkapkan keseluruhan iman Kristiani akan Sejarah karya keselamatan Allah di masa lalu yang memuncak pada peristiwa sengsara, kematian dan kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus, dari kematian. Dialah Sang Juru Selamat umat manusia.


Pemberkatan Lilin Paskah

Lilin Paskah merupakan lambang Kristus yang bangkit dari kegelapan kematian dan memperbaharui kehidupan.

     Kristus dahulu dan sekarang (dari atas ke bawah)
     Awal dan akhir (dari kiri ke kanan)
     Alpha (A) dan Omega (Ω)
     Miliknyalah segala masa (2) dan segala abad (0)
     KepadaNyalah kemuliaan dan kekuasaan (0)
     Sepanjang segala masa (4)


(penancapan 5 paku dupa)
     Demi luka-lukaNya yang kudus dan mulia
     semoga kita dilindungi dan dipelihara oleh Kristus Tuhan.
     Amin



Madah Paskah

Madah paskah dinyanyikan saat Lilin Paskah telah dinyalakan sementara lampu-lampu dipadamkan dan setiap jemaat yang hadir telah memegang lilin yang dinyalakan dari api Lilin Paskah, lambang Kristus yang telah bangkit.

Bersoraklah para malaikat di surga
Elukanlah Kristus Raja diraja
Pujilah kemenangan jaya
Gemakanlah bunyi nafiri


     Bersoraklah, nyanyikan lagu gembira
     Bagi Kristus yang menebus kita
     Bersyukurlah kepada Allah
     Kita bangkit bersama Kristus

Sabtu, 11 Februari 2012

Buta Huruf

Ada seorang Pria yang buta huruf bekerja sebagai penjaga sekolah. Sudah ± 20 tahun dia bekerja disana, suatu hari kepala sekolah itu digantikan dan menerapkan aturan baru, semua pekerja harus bisa membaca dan menulis maka penjaga yang buta huruf itu, terpaksa tidak bisa bekerja lagi.Awalnya, dia sangat sedih, dia tidak berani langsung pulang ke rumah dan memberitahukan istrinya, dia berjalan pelan menelusuri jalanan.


Tiba-tiba muncullah ide untuk membuka kios di jalanan itu, tidak disangka usahanya sukses, dari satu kios sampai jadi beberapa kios.

Kini dia jadi seorang pengusaha yang sukses, suatu hari dia pergi ke bank untuk membuka rekening, namun karena buta huruf, dia tidak bisa mengisi formulir dan karyawan bank yang membantunya. Karyawan bank tsb berkata: "Wah, bapak buta huruf saja bisa punya uang sebanyak ini, apalagi kalau bisa membaca dan menulis, pasti lebih kaya lagi"

Selasa, 07 Februari 2012

KISAH CANGKIR

Pada suatu hari ada seorang nenek yang kagum pada sebuah cangkir teh yang ia miliki, ketika ia sedang memuji-muji keindahannya tiba-tiba Si Cangkir berkata kepada nenek itu.

“Terimakasih atas pujiannya, tetapi saya tidak selalu indah.”

Nenek itu terkejut lalu kembali bertanya tentang apa maksud dari perkataan Si Cangkir tadi.

“Apa maksud dari perkataanmu tadi bahwa dirimu tidak selalu indah ?.”

“Baiklah”, kata cangkir itu, “pada waktu itu saya hanyalah tanah liat yang jelek dan lembab. Hingga pada suatu hari dengan tangan yang kotor dan basah menciduk saya lalu melemparkannya ke dalam jentera. Kemudian ia mulai memutar roda semakin lama semakin cepat hingga saya menjadi pusing. Lalu saya berteriak.

“Berhenti ! berhenti !.

Tetapi ia berkata , “Belum”.

“Akhirnya ia berhenti ,tetapi ia melakukan hal yang lebih menyakitkan dari pada sebelumnya. Ia menaruh saya pada tungku pembakaran, tungku itu semakin lama semakin panas. Sampai saya tidak bisa menahan lagi dan lagi-lagi saya berteriak, “Berhenti !, Berhenti !”

Dan lagi-lagi ia berkata, “Belum”.

“Akhirnya , ketika saya berpikir bahwa saya akan terbakar ia mengeluarkan saya dari tungku itu.

Kemudian beberapa wanita berambut panjang, mulai mengecat saya. Uap cat itu begitu buruk bagi saya sehingga membuat pernapasan saya tidak enak. Dan saya memohon

“Berhenti ! Berhenti !.”