Tugas konkret katekese
• Menyuburkan dan membangkitkan pertobatan
Pertobatan sebagai momen fundamental dan pemersatu dinamisme iman termasuk bidang katekese sekalipun pertobatan itu pada dirinya adalah sasaran evangelisasi dalam arti sempit. Akan tetapi kenyataan menunjukan-terutama dalam gereja yang telah bertradisi kristiani-bahwa penyerahan diri secara menyeluruh pada awal satu katekese tidak mungkin terjadi. Hal ini sebagian disebabkan oleh kebiasaan pembatisan pada usia kanak-kanak dan sebagian lagi oleh kekurangan pelayanan pastoral. Yang berakibat terhambatnya perkembangan iman secara teratur dan tidak tercapainya pertobatan (bdk CT 19)
• Membimbing umat beriman untuk memahami misteri Kristus.
Katekese yang berfungsi sebagai media pendidikan iman tidak boleh melupakan aspek pengetahuan iman dan juga sikap iman. Tugasnya adalah mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam dan lengkap perihal Misteri Kristus sebagai obyek sentral iman.
• Mendorong umat beriman bertindak aktif dalam Gereja dan masyarakat.
Dalam proses pendidikan iman yang terarah pada kedewasaan harus dikembangkan pula komponen operatif, yakni berbuat sesuatu bagi Gereja dan masyaarakat sesuai dengan situasi dan pola hidup.Dalam Konteks ini dapat dikatakan bahwa katekese berupa inisiasi ke dalam suatu proses yang mengubah manusia secara intern. Dasar teologis perubahan ini adalah kebersamaan dalam kematian dan kebangkitan Kristus.
Secara singkat tugas-tugas katekese dapat dipadukan dalam fungsi dan aktivitas gereja
• Katekese berupa inisiasi untuk tugas diakonia
Bentuknya :Memberi kesaksian di dunia, Mendidik melakukan karya kasih dan melayani kaum tersingkir dari masyarakat, Berjuang demi keadilan dan kedamaian.
• Katekese berupa inisiasi untuk tugas Koinonia
Katkesese berkaitan dengan persekutuan gerejawi hendakanya diusahakan semangat persaudaranan dan setia kawan, kemampuan berkomunikasi, berdialog, dan berpartisipasi dalam hidup menggereja, Sikap taat yang wajar dan dewasa terhadap pemerintah
• Katekese berupa inisiasi untuk mendengar dan mewartakan sabda (kerygma)
Katekese bertugas membangkitakan semangat umat untuk ikut aktif dalam fungsi profetis Gereja termasuk mengusahakan : Pembacaan kitab suci, Pendidikan dalam mendengar sabda Allah, Penyiapan orang-orang untuk merasul dan aktif dalam karya missioner
• Katekese berupa inisiasi kedalam liturgy
Katekese mempersiapkan umat untuk menerima sakramen-sakramen dengan layak dan bermanfaat, untuk mencintai doa dan meditasi, untuk menghayati kebaktian-kebaktian litugi lainnya
• Katekese berupa inisiasi untuk panggilan hidup menggereja
Termasuk dalam kegiatan ini menggunkapkan pelayanan dan peranan pribadi-pribadi dalam hidup menggereja, memberitakan pengarahan dan pembinaan panggilan imamat dan hidup membiara
• Menumbuhkan dan mendewasakan sikap
Pendidikan sikap harus juga menjadi sasaran katekese, bahkan tugas ini jauh lebih menetukan. Pengetahuan agama dan perilaku kristiani tidak menjamin pertumbuhan iman, jika tidak padau dengan pendewasaan sikap iman. Sehingga pendewasaan sikap iman dijadikan tujuan sentral dari kegiatan katekese. Untuk memahami tujuan sentral perlu dipahami konsep bibles dan tradisi yang menempatkan pada pusat hidup seorang Kristen sikap dasariah ini, iman pengharapan dan cinta kasih, dalam proses pendidikan iman ketiganya tidak terpisahkan, sebab pada dasaranya pengharapan dan cinta adalah dimensi yang tidak terpisahkan dari sikap iman.
Peranan Konkret katekese
• Mematangkan sikap iman
• Mematangkan pengharapan
• Mematangkan cinta kasih
(Dikutip dari www.imankatolik.or.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar