Pertemuan 6 Katekese Lansia :
TEMA : YESUS MENGHADAPI DAN MELAWAN GODAAN
Referensi biblis
Mat 3:13-17 Yesus dibaptis & Mat 4:1-11 Pencobaan di padang gurun
Pokok-pokok iman dan refleksi:
Di perjanjian lama, manusia pertama Adam & Hawa mengalami godaan. Dalam perjanjian baru godaan itu juga dihadapi oleh Yesus. Tetapi ada perbedaan besar di sini: Adam dan Hawa jatuh dalam dosa ketika dicobai iblis, sedangkan Tuhan Yesus tidak jatuh dalam dosa walaupun cobaan yang dihadapi jauh lebih banyak (3 kali) dan berat (tersamar dalam kebutuhan, keinginan dan kerohanian manusiawi).
Peristiwa Yesus dicobai terjadi tidak lama setelah Yesus dibaptis (Mat 3:13-27). Setelah dibaptis Yesus yang penuh Roh Kudus dibawa ke padang gurun. Di situ Ia tinggal 40 hari berpuasa dan di sana Ia dicobai iblis. Setelah Yesus (termasuk kita) dibaptis, bukan berarti hidup dengan aman dan terbebas dari segala gangguan, gangguan dan cobaan masih akan tetap ada, tetapi sikap hati dan iman orang-orang yang telah dibaptis menjadikan mereka berbeda saat dicobai. Pembaptisan menjadikan kita menjadi putera/i Allah sendiri. Tuhan Allah akan memberi kita kekuatan untuk melawan cobaan dan godaan. (lebih jelas nanti saat penjelasan Sakramen baptisan)
Godaan pertama yang dihadapi Yesus adalah tentang KENIKMATAN duniawi, misalnya makanan. Makanan memang menjadi kebutuhan, tetapi bila berlebihan dan tidak disyukuri sebagai anugerah Allah, akan membawa hal yang tidak baik bagi kita. Makanan juga menjadi simbol kenikmatan duniawi. Kenikmatan duniawi yang berlebihan : makan berlebihan/ foya-foya / hiburan dan nafsu yang tidak sehat / malas-malasan/ nonton tv, dll. Ketika kita merasakan kenikmatan duniawi berlebihan, biasanya melupakan hal-hal bersifat rohani dan hubungan dengan Tuhan. Contoh: nonton sinetron kelamaan mengakibatkan ngantuk sehingga lupa berdoa. Kenikmatan duniawi yang mana yang sering membuat aku lupa pada Tuhan?
Godaan kedua adalah KESOMBONGAN. Yesus digoda untuk menunjukkan keALLAHan DiriNya dan membuat kagum semua orang, sehingga Yesus menjadi orang terkenal dan dikagumi. Yesus menolak godaan ini. Apakah kita juga memiliki hati yang rendah hati ? Bagaimana jika kita direndahkan dan dihina ? Apakah kita dengan rendah hati mau memaafkan sesama? Kesombongan juga bisa terjadi dalam hal-hal rohani, yaitu menyombongkan segala kebaikan yang telah pernah kita lakukan.
Godaan ketiga berkaitan dengan KEKUASAAN. Dengan kuasa (kekayaan, pangkat, ketenaran, gila hormat) manusia merasa bisa melakukan dan mendapatkan segala sesuatu di dunia ini dengan mengandalkan kekuatan sendiri dan melupakan bahwa sesungguhnya Tuhan yang sudah memberikan anugerah/berkat dan menitipkan ini kepada manusia untuk diolah dan dikembangkan. Kuasa (dapat diartikan juga kemampuan/talenta) seharusnya dimanfaatkan untuk melayani sesama.
Iblis memberi cobaan beberapa kali, pantang menyerah dan selalu mengimingi-imingi iming yang enak/ nyaman/ hebat untuk diri sendiri, tapi sementara (duniawi) saja.
Bagaimana menghadapi pencobaan ? mengHINDARI segala kesempatan yang membawa kita kedalam pencobaan , HADAPI pencobaan dengan tenang dan sabar, MENOLAK secara tegas setiap godaan atau pencobaan yang datang dalam diri kita. Makanan rohani yaitu berdoa, membaca firman Tuhan, ajaran-ajaran gereja, misa kudus, pertemuan lingkungan dll menjadi alat manjur untuk menghindari, menghadapi dan menolak godaan. Sudahkan aku menempatkan porsi yang seimbang antara kebutuhan jasmani dan rohani ? Sudahkah aku berdoa, menghadiri misa, dan membaca kitab suci secara teratur?
Tuhan tidak mencobai putera-puteriNya. Tuhan membiarkan kita manusia dicobai/digoda untuk mendewasakan anak-anak Nya. Tapi Dia tidak akan meninggalkan kita begitu saja. Kalau kita mau percaya dan bergantung pada Tuhan, segala cobaan dan godaan dapat di lalui dengan baik. Ijinkanlah Tuhan untuk selalu terlibat dalam segala permasalahan yang kita hadapi ! Sudahkah kita melibatkan Tuhan dalam permasalahan hidup kita ?
Yesus yang telah dibaptis dalam Roh Kudus telah memiliki kuasa untuk mengusir setan/godaan. Kita-pun yang telah dibaptis dalam Roh Kudus sanggup mengusir segala kekuatan jahat, bila memang kita menghendakinya dan selalu memilih kehendak Tuhan yang terjadi atas diri kita.
Dalam menghadapi godaan dan cobaan, jawaban Yesus selalu bersumber pada kehendak Allah, mengutamakan Allah di atas segala-galanya, bukan kepentingan pribadi & duniawi. Kekuatan yang ada pada Yesus untuk menghadapi godaan dan cobaan bersumber pula dari kedekatanNya dengan Allah.
Thank you.. :)
BalasHapusTerimakasih atas penyajian Katekesenya. semoga semua pembaca katekese ini memperoleh Hikmat dan Kebijakan dari Roh Kudus, agar dapat menerti, memahami tentang pergumulan melawan segalah kuasa yang menjauhkan kita dari Tuhan.
BalasHapus