Selasa, 18 Mei 2010

TEMA IX: YESUS MEMBELA YANG MISKIN, TERSISIH & BERDOSA

Pertemuan 9 Katekese Lansia:
TEMA: YESUS MEMBELA YANG MISKIN, TERSISIH & BERDOSA

Referensi biblis :
Yoh 8:1-11 (perempuan berzinah) ; Yoh 6:1-15 (Yesus memberi makan 5000 orang) ; Luk 19:1-10 (Zakeus), Mat 11:25-30 (Ajakan Juruselamat)

Pokok-pokok iman dan refleksi:

 Dalam perjalanan kehidupan Yesus untuk mewartakan kerajaan Allah, selain karya Yesus memulihkan orang sakit & menderita, memberikan pengajaran tentang keselamatan, Yesus juga banyak membela orang miskin dan disingkirkan oleh masyarakat. Orang–orang ini seringkali jadi korban diexploitasi, dimanfaatkan untuk kepentingan orang-orang berkuasa. Yesus membela mereka, merangkul mereka dan bergaul bersama dengan mereka untuk menunjukan bahwa kasih Allah juga dikurniakan bagi mereka. Yesus bersabda: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.” (Mrk 2:17). Yesus mendekati orang-orang berdosa untuk menyelamatkan mereka dari dosa dan penderitaannya. Gereja Katolik juga secara konsisten mengikuti perintah dan teladan Yesus dengan merangkul dan mendampingi mereka yang miskin, menderita dan tersisih dari masyarakat


 Yesus bergaul dengan semua orang termasuk orang-orang menderita, berdosa, orang-orang yang disingkirkan masyarakat dan bahkan wanita tuna susila, semata-mata untuk menyelamatkan mereka. Sebenarnya pergaulan Yesus dengan orang berdosa dan yang dianggap najis tidak sesuai dengan adat budaya dan sopan santun pada waktu itu, tapi Yesus berani menentang dan merombak segala peraturan yang dianggap salah, karena yang terpenting bagi Yesus adalah keselamatan mereka semua. Yesus ingin menyatakan rasa solidaritas dan menawarkan rahmat pengampunan Allah kepada manusia yang berdosa, untuk menyelamatkan mereka. Yesus datang membawa belaskasihan Allah kepada manusia “Yang Ku-kehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan; karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa” (Mat 9:13). Bagaimana sikap kita terhadap orang yang miskin atau orang yang disingkirkan oleh masyarakat, penderita kusta, AIDS, orang-orang cacat??

 Yesus peduli dan menolong kelaparan : kisah Yesus memberi makan 5000 orang (lih Yoh 6:1-15), hati Yesus tergerak oleh belas kasih melihat orang-orang kelaparan / menderita. 5 roti dan 2 ikan, simbol sesuatu yang kecil, tapi Yesus mengucap syukur atas hal kecil tersebut dan mempersatukan kepada Allah, sehingga terjadi karya yang besar. Dia tidak membiarkan penderitaan terjadi kepada orang beriman dan Dia akan menolong asal manusia datang, berharap & percaya kepadaNya.

 Yesus datang kepada orang berdosa: kisah Zakeus (lih Luk 19:1-10) si pendek, kaya, pemungut cukai, disingkirkan dalam masyarakat karena dianggap pendosa, antek penjajah. Yesus melihat manusia berdosa dan memberi kesempatan untuk berTOBAT. Yesus tidak membiarkan manusia jatuh dalam dosa. Dia berbelas kasih untuk menolong & membebaskan dari dosa, tapi dibutuhkan keterbukaan hati untuk menerima Dia dan MOHON pengampunan dosa dari Yesus sendiri. PerTOBATan adalah TINDAKAN nyata yang harus diwujudkan dalam sikap hidup. Pertobatan macam apa yang telah kita lakukan dalam hidup kita ? Hal-hal apa yang telah kita perbaiki dalam hidup kita semenjak mengenal Tuhan Yesus ?

 Yesus dihadapkan pada manusia berzinah (lih Yoh 8:1-11). Adat orang Yahudi adalah menghukum mati wanita yang ketahuan berzinah. Tapi Yesus menyapa dan membela wanita yang ketahuan berzinah tersebut. Yesus tidak terpancing untuk menghukum wanita tersebut. Dia mengajak orang sekelilingnya untuk melihat dan merenungkan perbuatan dirinya masing-masing sebelum menghakimi orang lain. Kita sering menggosip kesalahan orang, tapi jangan-jangan justru diri kita yang lebih berdosa dari orang yang kita perbincangkan. Yesus mengungkapkan sebuah peribahasa: “Mengapakah engkau melihat debu di dalam mata saudaramu, sedangkan balok kayu di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?” (Luk 6:41).

 Orang yang tersingkir, ditinggalkan oleh keluarga, miskin menjadi sorotan dalam perjalanan hidup Yesus. Sabda bahagia: Berbahagialah, kamu yang miskin, lapar menangis karena kamulah empunya kerajaan surga, kamu akan dipuaskan ... “ (lih Luk 6:20-21). Mengapa orang miskin atau sengsara dinyatakan berbahagia oleh Yesus? Karena justru mereka yang miskin, menderita dan tak memiliki apa-apa, tak berdaya di dunia ini, paling condong mengharapkan segalanya dari Tuhan sebagai SATU-SATUNYA harapan dan sandaran. Tuhan adalah segalanya, mereka inilah yang dinyatakan berbahagia oleh Yesus.

 “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Mat 11:28). Itulah janji Yesus yang ditawarkan kepada manusia. Betapa baiknya Dia !

1 komentar: