Minggu, 15 Agustus 2010

MISTAGOGI LANSIA : TATACARA PENERIMAAN SAKRAMEN TOBAT


Bahan Mistagogi Katekese Lansia:
TEMA : TATACARA PENERIMAAN SAKRAMEN TOBAT
 

PERSIAPAN : PEMERIKSAAN BATIN

Pemeriksaan batin dilakukan sebelum pengakuan dosa pribadi, sebaiknya di lakukan dalam masa tenang, dapat dilakukan di rumah ataupun di gereja. Hal yang sangat membantu dalam pemeriksaan batin adalah :
  • Berdoa kepada Roh Kudus mohon penerangan dan ketulusan hati untuk dapat melihat kembali perjalanan hidup kita. Pikiran dan perbuatan-perbuatan tidak baik apa saja yang sudah kita lakukan kepada keluarga, lingkungan sekitar, teman, masyarakat, gereja? Seberapa berat /seringkah kita melakukan itu ?
  • Membaca teks Kitab suci untuk membantu kita merenungkan akibat dosa, besarnya kasih Tuhan dan kesediaanNya untuk mengampuni kita.
  • Memeriksa diri dengan menjawab pertanyaan- pertanyaan mengenai tugas kita kepada Tuhan, sesama dan diri sendiri.

Salah satu sarana untuk Pemeriksaan Batin dapat mengacu pada perintah Allah, perintah gereja, sabda bahagia.



SAAT PENGAKUAN DOSA

Pelaksanaan Sakramen Pengakuan biasanya dilaksanakan dalam Kamar Pengakuan (ada sekat untuk membatasi ruangan Pastor dan penitent (= orang yang mengaku dosa) atau ruangan / tempat yang telah di tentukan.

a) Pastor memberkati penitent dengan membuat tanda salib dan peniten mengikutinya.
b) Kemudian penitent mengatakan :
  • "Pengakuan dosa saya yang terakhir adalah….. waktu yang lalu. Sejak itu aku melakukan dosa sebagai berikut….."
  • Mengakulah dengan jujur dan tulus segala dosa anda mulai dari yang terberat dan yang paling memalukan.
  • Sebisanya menyebutkan jumlah frekuensi dosa berat, dan keadaannya untuk memperjelas tingkat keseriusan dosa tersebut.

c) Setelah selesai menyebutkan dosa-dosa, peniten mengatakan: “Untuk semua dosa-dosa saya ini terutama dosa melawan… (misal: kasih, kejujuran, kemurnian, dll) aku mohon pengampunan dan penitensi dari Pastor.”

d) Pastor akan memberi beberapa saran. Ia juga akan memberikan penitensi yang harus dipenuhi setelah sakaramen pengakuan. Setelah itu, penitent mengucapkan doa tobat baik dengan perkataan sendiri, atau doa tobat sebagai berikut:

O Tuhanku, aku menyesal atas dosa-dosaku. Aku sungguh patut Engkau hukum, terutama karena aku tidak setia kepada Engkau yang maha pengasih dan maha baik bagiku. Aku benci akan segala dosaku, dan berjanji dengan pertolongan rahmatMu hendak memperbaiki hidupku dan tidak berbuat dosa lagi. Allah yang maha rahim, ampunilah aku, orang berdosa. Amin

e) Setelah mengucapkan doa tobat, penitent menerima absolusi dengan rendah hati dan penuh syukur. Mengikutilah doa Pastor & diakhiri dengan kata penutup “Amin!”

SETELAH PENGAKUAN DOSA

a) Berlutut di depan altar atau sakramen Maha Kudus dan berterimakasihlah padaNya atas karunia pengampunan dosa. Perbaharui niat anda dan mohon pertolonganNya untuk mengatasi segala godaan.

b) Jika penitensi diberikan dalam bentuk beberapa doa, ucapkanlah doa-doa tersebut dengan tenang dan penuh iman.

c) Jika penitensi diberikan dalam bentuk tindakan kasih, maka harus dilaksanakan secepat mungkin.

d) Tersenyumlah pada Yesus, dengan penuh rasa syukur. Bangkitlah dengan suka cita dan percaya diri: Tuhan sudah berbelas kasihan kepadamu. Ia merayakan kembalimu kepadaNya dan meng-inginkan anda termasuk dalam bilangan para kudusNya. Hiduplah untuk Dia, pada setiap saat kehidupanmu, dan biarkanlah orang-orang lain melihat betapa indahnya melayani Tuhan, dan hidup sesuai dengan kehendakNya!

Dosa sungguh menyedihkan hati Tuhan, karena melawan kasih dan hukum Tuhan, dengan akibat rusaknya hubungan kita dengan Tuhan dan Gereja. Hanya pertobatan lewat Sakramen Pengampunan Dosa yang dapat mengembalikan keharmonisan hubungan kita dengan Allah. Dengan menerima Sakramen Tobat, kita akan dikuatkan untuk berusaha dengan sepenuh hati dan pikiran untuk hidup kudus, hidup untuk semakin memuliakan nama Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar