Selasa, 26 Juli 2011

Kelompok Katekumen Lansia: "St. Anna dan St. Yoakim"


Di hari perayaan St. Anna dan St. Yoakim (orang tua St. Perawan Maria Bunda Yesus) yang jatuh pada hari ini saya ingin sejenak mengenang dan bersharing tentang perjalanan berdirinya Kelompok Katekumen Lansia St. Anna dan St. Yoakim di Paroki St. Petrus dan Paulus Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebuah kelompok katekumenat lansia (yang mungkin satu-satunya) di Keuskupan ini, dalam artian sebagai sebuah kelompok lansia yang yang didampingi secara khusus di Gereja dalam rangka persiapan baptisan, dengan materi, pendamping dan proses katekumenat yang memang khusus disiapkan untuk lansia.

Mengapa concern terhadap katekese lansia?

Berdasarkan statistik dan berdasarkan keyakinan dan pengalaman saya sendiri, jumlah lansia dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring dengan semakin membaiknya tingkat kesadaran masyarakat di Indonesia. Sejalan dengan itu, karya-karya pelayanan pada lansia semakin diperlukan, entah banyaknya entah ragamnya. Penulis sendiri yang berkecimpung di bidang pelayanan katekese belum pernah menemui sebuah kelompok katekumen khusus yang mendampingi lansia. Padahal kebutuhan pendampingan lansia terutama yang mulai bertobat dan hidup baru dalam jalan Tuhan akan semakin banyak pula. Pendampingan para lansia membutuhkan proses, cara, metode, semangat dan materi yang berbeda dengan pendampingan kelompok-kelompok kategorial lainnya.

Tapi sayangnya pelayanan kepada lansia masih seringkali memandang lansia ‘hanya’ sebagai obyek karitatif (berdasar pandangan bahwa lansia sudah tidak mampu berbuat apa-apa), tidak memandang mereka sebagai subyek yang mandiri dan mampu berkarya. Proses katekese lansia tidak hanya mendampingi para lansia untuk menerima Sakramen Baptis, tapi juga bertujuan membangkitkan semangat hidup dan mensyukurinya dan dalam usia lanjut, berusaha tetap berkarya bagi sesama.

Kelompok Katekumen Lansia di Paroki Mangga Besar pada mulanya tidak dibentuk secara khusus. Semula (dan sampai sekarang demikian, sepengetahuan penulis) pelayanan kepada lansia diserahkan kepada 3 kelompok utama, yaitu PSE-PD Karismatik untuk pelayanan karitatif, Prodiakon untuk pelayanan liturgis khususnya pengantaran komuni, dan Legio Maria untuk pelayanan kunjungan ke rumah. Berawal dari sana, kemudian atas ijin Pastor Paroki, bagi para lansia yang mempersiapkan diri untuk menerima Sakramen Pembaptisan didampingi oleh Legio Maria. Pendampingan katekumenat dilakukan dengan kunjungan dari rumah ke rumah.

Mengapa Legio Maria yang Dipilih untuk pelayanan ini?

Legio Maria adalah sebuah kelompok rohani yang bertujuan untuk mengabdikan diri pada Allah dengan cara menyucikan diri para anggotanya melalui karya pelayanan dan doa, serta mengajak orang lain mencapai kesucian. Tujuan itu dilaksanakan dalam rapat mingguan secara teratur yang diwarnai doa-doa, dan tugas pelayanan yang dilakukan berdua-dua. Tugas-tugas pelayanan yang dilaksanakan adalah seringkali juga mengacu pada Mat 25:35-36, yaitu pelayanan pada yang miskin dan menderita. Dalam melaksanakan tugas pelayanan itu, Legio Maria sebuah kelompok pelayanan yang sering berhubungan dengan para lansia dan orang-orang lemah/sakit/cacat dalam tugas-tugas kunjungan dan pelayanan. Legio Maria adalah satu-satunya kelompok pelayanan yang concern dan komitmen dalam mendampingi lansia dan orang-orang sakit lainnya dengan mengunjungi mereka secara berkala dalam tugas-tugas kunjungan rutin mingguan. Sehubungan dengan kebutuhan akan pelayanan pendampingan bagi para katekumen lansia ini (yang notabene membutuhkan konsistensi dan komitmen yang tinggi), maka Legio Maria dinilai merupakan potensi yang bisa dimanfaatkan untuk mengisi kebutuhan ini. Maka dipilihlah Kelompok Legio Maria untuk mendampingi lansia dalam proses katekumenat dalam persiapan penerimaan Sakramen Baptis.

Seperti diungkapkan sebelumnya, pendampingan katekumen lansia pada mulanya diadakan dengan mengunjungi para lansia satu per satu ke rumah-rumah oleh para anggota Legio Maria yang bertugas untuk itu. Pelayanan ini kemudian berkembang, banyak keluarga yang menghendaki agar orang tuanya yang masih belum Kristen dibimbing untuk dipersiapkan menerima baptisan dalam Gereja Katolik. Demikian jumlah katekumen lansia “rumahan” menjadi cukup banyak. Apa yang terjadi kemudian? Jumlah penuainya sedikit - Jumlah anggota Legio Maria yang dapat mendampingi katekumen lansia terbatas, sementara presidium Yunior tidak diperkenankan memberi pelajaran agama. Pada waktu itu (kira-kira tahun 2007-2008) tugas-tugas Legio Maria didominasi oleh pendampingan katekumen lansia “rumahan”, sehingga tugas-tugas kunjungan/pelayanan yang lain menjadi ‘agak’ terabaikan, terutama kunjungan ke anggota auxilier dan umat yang sakit. Dari beberapa kali pembicaraan/diskusi di dalam maupun di luar rapat Sie Katekese (pada waktu itu dibimbing oleh Ps. Bruno Herman Tjahja, SJ.) muncul ide membentuk sebuah kelompok katekumen lansia yang dibimbing dan didampingi di Gereja. Ide ini dilontarkan oleh Rm. Herman Tjahja (Thanks to Romo Herman!). Saya dan Jenny bersama seluruh anggota Legio Maria diminta mengkaji dan mendalami serta mempersiapkan terbentuk dan lahirnya kelompok katekumen ini.

Dipilih nama pelindung “St. Anna dan St. Yoakim”, karena 2 alasan mendasar, yaitu: (pertama) kelompok ini terdiri dari para lansia yang adalah para orang tua; (kedua) kelompok ini didampingi oleh Legio Maria yang memandang Maria bukan hanya sebagai ibu tapi rekan untuk mewartakan Kristus, dan St. Anna dan St. Yoakim adalam orang tua Bunda Maria, maka diharapkan agar para Legioner dalam pendampingan katekumenat lansia, memandang para katekumen sebagai ibu dan bapak mereka sendiri, sebagaimana Bunda Maria mendampingi dan merawat kedua orangtuanya (mungkin sampi mati, demikian pendampingan Legio Maria pada katekumen lansia, pendampingan sampai akhir hayat). Setelah memulai beberapa persiapan, maka mulai diumumkanlah pembukaan kelas katekumen lansia “St. Anna & St. Yoakim”, bagi para lansia yang berusia 60 tahun atau lebih.

Pengumuman pembukaan katekumenat lansia St. Anna dan St. Yoakim dilakukan pada awal Januari tahun 2009. Pengumuman di Gereja dilakukan melalui lektor, LCD Gereja dan lembaran Lonceng Gereja. Pada waktu itu ada kekhawatiran di Sie Katekese dan dalam para Legioner sendiri bahwa kelas katekumen lansia St. Anna dan St. Yoakim “tidak laku”. Tetapi para anggota Legio Maria sudah berkomitmen, berapa orangpun yang mendaftar, akan dilayani, meski hanya 1-2 orang. Saya ingat waktu itu berkata pada seorang sahabat yang kini menjadi koordinator Kelompok Katekumen St. Anna dan St. Yoakim (Sdri. Laurensia Jenny Triratna Dewi): “Bahkan 2 atau 3 orang yang mendaftar tetap akan kita terima dan layani sebagai sebuah kelompok kecil. Dan kalau saja ada 5 orang yang mendaftar dan ikut, itu sudah merupakan berkat istimewa dari Tuhan dan awal yang sangat-sangat baik untuk mengawali sebuah kelompok katekumen bagi orang-orang yang lemah dan diragukan kekuatan/kesehatannya”

Untuk mengatasi kekhawatiran itu maka para anggota Legio Maria yang bertugas mendampingi katekumen lansia di rumah, diminta untuk mencari kemungkinan dan mengajak : bagi lansia yang masih sehat dan mampu untuk mengikuti kelas katekumen lansia di Gereja. Tetapi kenyataan berkata lain, Tuhan memberikan panenan melimpah bagi para penuai, ada 12 lansia yang mendaftar dan didampingi untuk penerimaan Baptisan bulan Agustus, sebuah jumlah yang melebihi target yang kami buat sendiri. Pertemuan/kelas pertama katekumen lansia diadakan pada hari Sabtu, 17 Januari 2009, saya mendampinginya kelompok katekumen lansia ini di awal pertemuan. Selanjutnya pertemuan-pertemuan katekese lansia didampingi oleh para anggota Legio Maria secara bergiliran antar presidium sampai saat ini.

Pendampingan Katekumenat Lansia St. Anna & St. Yoakim di Paroki St. Petrus & Paulus Mangga Besar diadakan setiap hari Sabtu jam 16.30 WIB di lantai dasar Gedung Paroki.

Tentang tawaran materi-materi katekese khusus lansia dapat dilihat pada posting :
http://programkatekese.blogspot.com/2010_04_01_archive.html

Foto Baptisan Kelompok Lansia St. Anna & St. Yoakim bulan Agustus 2010 beserta para pendamping dari Legio Maria :


Kini telah hampir 3 tahun pelayanan ini berjalan...... dan Syukur pada Allah bahwa DIA berkenan memberkati karya pelananan ini dengan mengirimkan panenan yang melimpah, yaitu jiwa-jiwa untuk dilayani dan diselamatkan.... Memang panenan melimpah tapi - sungguh - para penuainya hanya sedikit. .

Dalam perayaan St. Anna dan St. Yoakim pada hari ini, saya pribadi sungguh sangat bersyukur karena diberi kesempatan Tuhan untuk terlibat dalam proses pembentukan dan pelayanan pada para katekumen lansia ini - sungguh suatu pengalaman pelayanan yang luar biasa - seraya memohon dan berdoa pada Tuhan, sambil memohon doa kepada St. Anna dan St. Yoakim, agar karya pelayanan katekese pada lansia semakin berkembang di Paroki Mangga Besar, dan menular - menjalar - diikuti oleh paroki-paroki yang lainnya, sehingga pelayanan kepada lansia (yang selama ini kerap dipandang hanya sebagai obyek karitatif) semakin ditingkatkan dan tepat sasar, benar-benar menyentuh hidup lansia, memenuhi kebutuhannya lahir dan batin, secara penuh dan menyeluruh. Tuhan memberkati pelayanan kita.

Kisah hidup St. Anna dan St. Yoakim (orang tua St. Perawan Maria Bunda Yesus) dapat dibaca di : http://katekese.blogspot.com/2011/07/santa-anna-dan-santo-yoakim-orangtua.html


Catatan Akhir : Apa yang saya ungkapkan di atas sebenarnya masih terlalu singkat dan sama sekali tidak menggambarkan liku-liku perjuangan pendampingan katekumen lansia. Saya hanya berharap dan berdoa agar apa yang telah dimulai di sini, menjadi inspirasi karya pelayanan bagi lansia di tempat lain. Amin.

1 komentar: