Jumat, 22 Oktober 2010

LITURGI

Bahan Katekese Katolik Dewasa

Pokok bahasan Katekese yang akan dikemukakan di sini adalah tentang Liturgi. Liturgi sangat penting disampaikan pada awal pendampingan katekese kepada mereka yang ingin mendalami iman katolik karena berkaitan erat dengan tatacara doa, ibadat dan kebiasaan-kebiasaan umat Katolik.


A. PENGERTIAN

Liturgi, berasal dari kata Yunani leiturgia (leiturgos, leiturgeo), kata ini mendapat arti profan yaitu: karya pelayanan yang dilakukan oleh rakyat untuk rakyat. Dalam Gereja, liturgi berarti kebaktian yang umum, resmi dan utuh, yang dilaksanakan oleh Tubuh mistik Yesus Kristus, yakni oleh Kepala beserta anggota-anggotanya (Mediator Dei et Hominum art.20)
Liturgi merupakan salah satu dari 5 tugas pokok Gereja : [1] Diakonia: melayani, [2] Koinonia/Komunia: mempersatukan, [3] Martyria: memberikan kesaksian. [4] Katekese: mewartakan iman akan Yesus dan [5] Liturgia: merayakan iman dan keselamatan.

Dalam dokumen Konstitusi Liturgi (Konsili Vatikan II), dijelaskan :

a. Liturgi sebagai pelaksanaan tugas imamat Yesus Kristus.
Kristus sebagai imam mempunyai tugas meluhurkan Allah, menguduskan manusia dan membangun Tubuh Mistik Kristus. Tiap kali Gereja merayakan liturgi, terlaksana 3 tugas Kristus :
  • melanjutkan dan menerapkan penebusan, sehingga semakin meresapi hati dan hidup umat
  • melanjutkan dan menyatakan hormat bakti kepada Allah, sehingga hidup manusia dengan segala liku-likunya menjadi satu pujian bagi Allah
  • melanjutkan pembangunan tubuh mistik Kristus, memperkenalkan Kristus lewat penghayatan Injil, sehingga makin banyak orang percaya kepada Kristus.

b. Liturgi sebagai tanda yang tepat guna.
Dalam liturgi lewat tanda-tanda lahir, diungkapkan dan dihasilkan pengudusan manusia, dibangun Tubuh Kristus dan dilaksanakan kebaktian umum seutuhnya oleh Tubuh Mistik Kristus, yakni oleh kepala dan anggota-anggotanya. Hal ini berarti :
  • Liturgi berdaya menyelamatkan. Liturgi sebagai pelaksanaan tugas imamat Yesus Kristus merupakan tanda yang berdaya menyelamatkan.
  • Liturgi bersifat mengajar.Liturgi bukan saja mengandalkan iman, melainkan juga memupuk, meneguhkan dan menyatakan iman.
  • Liturgi merangkum sakramen-sakramen. Melalui sakramen-sakramen, karya penyelamatan Kristus diterapkan kepada manusia dengan menggunakan tanda-tanda lahir.

Kamis, 21 Oktober 2010

TENTANG DOA

Bahan Katekese Katolik Dewasa 

APA ITU DOA ?

  • “Bagiku : doa adalah ayunan hati, satu pandangan sederhana ke surga, satu seruan syukur dan cinta kasih, di tengah percobaan dan di tengah kegembiraan” (Theresia dari Kanak-kanak Yesus)
  • “Doa adalah pengangkatan jiwa pada Tuhan atau satu permohonan kepada Tuhan untuk memperoleh hal-hal baik” (Yohanes dari Damaskus)
  • Doa adalah hubungan yang hidup anak-anak Allah dengan Bapanya yang tak terhingga baiknya, bersama PuteraNya Yesus Kristus dan dengan Roh Kudus.
  • Ungkapan sederhana: “Doa adalah komunikasi manusia dengan Allah”. Komunikasi yang baik, selalu mengandaikan adanya hubungan baik, dekat, akrab, mesra, saling percaya, saling mendengarkan. Untuk mencapai kedekatan yang demikian dibutuhkan waktu, perlu proses, tidak sekali jadi. Sama seperti proses komunikasi manusia: perlu perkenalan (mengenal) terlebih dahulu, perlu adanya pertemuan yang lebih sering (bertemu) sambil mencurahkan isi hati (berbicara dan mendengarkan), perlu pendekatan yang lebih dalam (mengenal yang lebih dalam, tidak sekedar tahu, tapi mengerti), baru kemudian dicapai penyatuan hati. Dan ini semua perlu waktu, ketekunan, praktik tidak sekedar teori.

DASAR DOA adalah KERENDAHAN HATI,

  • Karena “kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa” (Rm 8:26), supaya mendapat anugerah doa, kita harus bersikap rendah hati: Di depan Allah, manusia adalah seorang pengemis.
  • “Jika engkau tahu tentang karunia Allah” (Yoh 4:10). Mujizat doa justru menunjukkan diri di sana, dipinggir sumur, tempat kita mengambil air. Di sana Kristus bertemu dengan setiap orang : Ia mencari kita, sebelum kita mencari Dia dan Ia meminta: “Berilah Aku minum!” Yesus kehausan; permohonanNya datang dari kedalaman Allah yang merindukan kita. Allah merasa haus akan kehausan kita akan Dia.
  • Dari mana datangnya doa manusia? bagaimanapun bentuk kegiatan dan kata-kata, dengannya doa mengungkapkan diri, yang berdoa itu seluruh manusia. Tetapi paling sering disebut adalah hati. Hati berdoa. Jika hati itu jauh dari Allah, doa pun tidak mempunyai arti. Hati adalah pusat manusia yang tersembunyi, yang tidak dapat dimengerti baik oleh akal budi kita maupun oleh orang lain, hanya Roh Allah yang dapat menyelami dan mengetahuinya. Hati adalah tempat pertemuan pribadi manusia dengan Allah.

Rabu, 20 Oktober 2010

BERKENALAN DENGAN ALKITAB KRISTIANI

Bahan Katekese Katolik Dewasa

Alkitab terdiri dari 2 jilid :
  • Kitab Suci Perjanjian Lama
  • Kitab Suci Perjanjian Baru
Apa perbedaannya? Apa yang dimaksud dengan “Perjanjian”? antara siapa? Bagaimana yang “Lama” dan bagaimana yangh “Baru”?

Pembagian Alkitab

Perjanjian Lama :

Perjanjian lama ditulis dalam 3 bahasa : sebagian besar dalam bahasa Ibrani kuno (akhir-akhir ini dipakai kembali sebagai bahasa nasional Isael), sebagian kecil ditulis dalam bahasa Aram (Ezra dan sebagian Kitab Daniel), bahasa Aram tidak dipakai lagi saat ini, tetapi pada masa Yesus, bahasa ini dipakai sebagai percakapan sehari-hari. Sebagain kitab juga ditulis dalam bahasa Yunani (2Makabe dan Kitab Kebijaksanaan Salomo)
  • Bagian Pentateukh (Lima gulungan Kitab / Torah Musa) : Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan.
  • Kitab-kitab Sejarah : Mulai saat pendirian Israel, pembuangan ke Babel sampai dengan menjelang Kristus : Yosua, Hakim-hakim, Ruth, Samuel, Raja-Raja, Tawarikh, Esra dan Nehemia, Makabe, Tobit, Ester, Yudit.
  • Kitab-kitab Kebijaksanaan dan Syair : Mazmur, Ayub, Amsal, Pengkhotbah, Kidung Agung, Kebijaksanaan Salomo, Yesus bin Sirakh
  • Kitab Nabi-Nabi : Nabi-nabi besar : Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, Daniel. Nabi-nabi kecil (12 nabi) : Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zafanya, Hagai, Zakharia, Maleakhi.
  • Kitab Barukh dan Ratapan disendirikan : Barukh tentang kisah orang-orang Israel perantauan menjelang perjanjian baru. Ratapan berisi kumpulan lagu dukacita atas kehancuran Israel oleh Babel.

Senin, 18 Oktober 2010

KATEKESE DEWASA : SILABUS KATEKUMENAT ST AGUSTINUS

Pengantar

Setelah bergelut dengan Katekese Lansia yang saat ini sudah hampir selesai (tersusun lengkap) bahan/materinya, maka saya akan mulai memusatkan diri pada pengembangan Katekese Dewasa, medan "pertandingan utama" saya yang sebenarnya, yang jarang saya sentuh dalam Program Katekese ini. BTW. Proses katekese untuk tiap-tiap tema dalam Katekese Lansia sedang dikembangkan oleh para Pendamping Lansia dalam Pembekalan Katekis Lansia yang sedang diadakan di Paroki St. Petrus dan Paulus Mangga Besar Jakarta Barat.


Mengawali bahan-bahan untuk Katekese Dewasa ini, maka perlulah diterangkan lebih dahulu Silabus Katekumenat Kelompok Katekumen yang saya telah dampingi hampir 6 tahun. Silabus ini telah saya koreksi dan perbarui sehingga mudah-mudahan tema-tema (pokok dan tambahan) serta bahan-bahan di dalamnya semakin lengkap dan membuat para pewarta dan katekis yang terlibat dalam katekese dewasa dapat mengembangkan pengetahuan dan pendalaman akan materi katekesenya.  

Seperti pada Katekse Lansia, pertama-tama akan diungkapkan tema-tema katekese untuk tiap pertemuan, tema-tema mana akan dilengkapi dengan bahan-bahan bacaan berupa pokok-pokok iman dan ajaran Gereja yang berkaitan dengan tema dimaksud. Sedangkan proses katekese untuk tiap bahan akan diberikan kemudian.


SILABUS KATEKUMENAT ST. AGUSTINUS


A. Tujuan :
  1. Agar para katekumen dapat menentukan pilihan yang bebas untuk menjadi Katolik
  2. Agar para katekumen dapat mengenal Allah, sang Pencipta, yang juga Allah Penyelamat dalam sejarah Perjanjian Lama
  3. Agar para katekumen memperoleh gambaran yang jelas tentang pribadi Yesus Kristus sebagai utusan Allah yang menyelamatkan
  4. Agar para katekumen mengimani Kristus sebagai sang Penyelamat
  5. Agar para katekumen memperoleh gambaran yang jelas tentang Gereja dan Tradisi Gereja
  6. Agar para katekumen dapat mempraktekkan hidup doa yang baik dalam hidup sehari-hari
  7. Agar para ketekumen dapat terlibat aktif dalam kehidupan menggereja dan bermasyarakat

Selasa, 12 Oktober 2010

POHON APEL

Cerita tentang Pohon Apel ini daat dipergunakan dalam katekese tentang Kasih Allah Bapa atau dalam tema Perintah IV: Mengormati Orang tua. Cerita ini saya dapatkan dari inbox email. terima kasih yang telah berkirim email, dan semoga bermanfaat bagi kita dalam berkatekese.

Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu.

Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya. Suatu hari ia mendatangi pohon apel.

Wajahnya tampak sedih.

Minggu, 10 Oktober 2010

MUJIZAT PERTOBATAN CLAUDE NEWMAN

Dari email yang saya dalam inbox, saya dapatkan kesaksian yang menyentuh ini. Membacanya, saya teringat salah satu ayat dalam Surat St. Paulus dalam Fil 1: "aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus -itu memang jauh lebih baik; tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu." atau dalam Doa Tessera Legio Maria dan dalam Salve Regina: "Salam ya Ratu, Bunda yang rahim, kehidupan, penghibur dan pengharapan kami... Kami orang buangan, anak Hawa berseru kepadamu. Kepadamu kami mohon dalam lembah kedukaan ini, maka tunjukkanlah kepada kami, hai Pembicara kami wajahmu yang manis. Dan sesudah pembuangan ini, tunjukkanlah kami Yesus buah tubuhmu yang terpuji." Tuhan sungguh bekerja dengan cara-cara ajaib yang tidak pernah kita duga sebelumnya. Semoga bermanfaat. Tuhan memberkati.
 
Kisah nyata mengenai Claude Newman [1923-1944] ini terjadi di Mississippi sebagaimana dikisahkan oleh Pater Robert O'Leary, SVD [1911-1984], seorang imam dari Mississippi, yang terlibat langsung dalam peristiwa ini.

Claude Newman [dilahirkan pada tanggal 1 Desember 1923] adalah seorang negro yang bekerja di ladang untuk seorang tuan tanah. Ia telah menikah di usianya yang ke-17 dengan seorang perempuan sebaya. Suatu hari, dua tahun kemudian, ia sedang bekerja di ladang. Seorang pekerja lain datang berlari untuk memberitahu Claude bahwa isterinya berteriak-teriak di rumah. Segera Claude berlari ke rumah dan mendapati seorang laki-laki menyerang istrinya. Claude mengambil kampak dan memacung kepala orang itu. Ketika mereka membalik tubuh tak bernyawa itu, mereka mendapati bahwa ia adalah pekerja kesayangan tuan tanah kepada siapa Claude bekerja. Claude ditangkap dengan dakwaan pembunuhan dan dijatuhi hukuman mati di kursi listrik.*

Sementara di penjara menanti eksekusi, Claude berada satu sel dengan empat tahanan lain. Suatu malam, kelima tahanan duduk melingkar dan bercakap-cakap. Claude memperhatikan sebuah medali yang dikenakan pada leher seorang tahanan. Ia bertanya apa itu, dan tahanan Katolik itu menjawab bahwa itu adalah sebuah medali. “Apa itu medali?” tanya Claude. Pemuda Katolik tak dapat menjelaskan apa itu medali dan apa gunanya. Karenanya, sebab murka, sang pemuda Katolik merenggut medali dari lehernya lalu mencampakkannya ke lantai di depan kaki Claude disertai kutukan dan sumpah serapah, menyuruhnya mengambil barang itu. Claude memungut medali, dan seijin sipir penjara, mengenakannya pada lehernya. Baginya, medali itu sekedar sebuah perhiasan, tetapi ia ingin dan suka mengenakannya.