Pertemuan 8 Katekese Lansia:
TEMA : YESUS MENGAJAR TENTANG KESELAMATAN
Referensi biblis
Mat 6 & Mat 13. (Dibacakan Mat 13:1-9, 18-23 Perumpamaan tentang penabur)
Pokok-pokok iman dan refleksi:
Allah yang mencintai manusia berkehendak menyelamatkan manusia dari dosa-dosanya, dan untuk melaksanakan kehendakNya itu, Allah mengutus Yesus Puteranya datang ke dunia menjadi manusia. Tugas utama Yesus di dunia adalah menyelamatkan manusia. Keselamatan manusia tercapai bila manusia BERSATU dengan Allah, secara hati: sama dengan Allah; secara kehendak: sama dengan Allah; bahkan secara jasmani menyatu dengan Tuhan dalam komuni suci, hingga akhirnya kelak sesudah kehidupan di dunia ini, manusia diangkat dan secara DEFINITIF sungguh-sungguh bersatu dengan TUHAN ALLAH Penciptanya dalam kehidupan baru yang mulia di surga (Why 21:3-5a,22-25). Bagaimana supaya kita manusia dapat selamat ? Kita harus percaya pada Yesus, karena Yesus adalah Allah sendiri yang menjelma menjadi manusia.
Yesus melaksanakan karya keselamatannya di dunia dengan cara yang mendasar dan khas, yaitu : mewartakan Kerajaan Allah di dunia ini. Kerajaan Allah itu diwujudkan oleh Yesus melalui Sabda dan karyaNya, yang sekarang diteruskan oleh Gereja.
Sabda dan karya Yesus merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Apa yang Ia ucapkan adalah apa yang dilaksanakanNya. Yesus adalah keselamatan manusia, karena Yesus bersatu dengan Allah. Semua yang dikatakan dan dilakukan Yesus selaras dengan kehendak Allah, karena itu Yesus penuh kuasa, Ia disertai kuasa Allah. Semua Karya dan tindakan Yesus bertujuan untuk keselamatan manusia lainnya. Karya-karya besar yang dilakukan oleh Yesus, diantaranya : membela orang yang tersisih dan menderita dengan menentang penguasa yang bertindak semena-mena walaupun dengan itu ia terancam hidupnya karena melawan arus dunia, berkuasa atas alam dan ciptaan, menyembuhkan dan membebaskan orang dari belenggu dosa dan kuasa kegelapan, dan puncaknya adalah menyerahkan hidupnya sebagai korban penebus dosa manusia dengan mati di kayu salib, supaya semua manusia dapat diselamatkan. Yesus menghendaki semua manusia memperoleh keselamatan.
Sedangkan Sabda yang diucapkannya merupakan pewartaan/penjelasan atas apa yang dilakukanNya (karyaNya). Oleh karena itu tidak bisa kita berhenti pada karya Yesus (misalnya penyembuhan dan mujizat) tanpa tahu apa tujuan dari penyembuhan itu. Dengan mengetahui dan memahami SabdaNya, kita akan mengerti dan tahu apa maksud dari semua karya / tindakan yang dilakukan Yesus di dunia ini.
Yesus mengajar murid-muridnya dalam 3 hal :
Yesus mengajar sambil mengadakan mujizat. Pengajarannya sering ditampilkan sebelum atau sesudah Ia melakukan sebuah mujizat untuk menjelaskan makna/arti mujizat yang dilakukanNya, sehingga orang tidak berhenti pada kekaguman pada mujizat itu tetapi menyelami makna kehendak Allah pada manusia yaitu supaya manusia memperoleh keselamatan dalam Yesus.
Yesus memberikan ajaran-ajaran khusus tentang makna hidup dalam Kerajaan Allah, biasanya dalam bentuk perumpamaan-perumpamaan atau ajaran-ajaran khusus.
Yesus menjelaskan diriNya dan hubunganNya dengan Allah : “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yoh 14:6).
Semua yang diajarkan oleh Yesus adalah merupakan jalan keselamatan dan sumber hidup manusia. Karena itu sangat penting mendalami setiap ajaran dan Sabda Yesus demi keselamatan kita.
Beberapa hal yang diajarkan oleh Yesus diantaranya :
tentang KEBAHAGIAAN manusia: Kebahagiaan manusia tidak bergantung pada kebendaan dan hak milik manusia tetapi pada kedekatannya dengan Allah dan kepeduliannya pada sesama. (lih Mat 5:1-12, Luk 6:20-23)
tentang TUGAS HIDUP orang beriman: Setiap orang yang percaya pada Yesus harus menjadi terang yang menerangi orang lain dan menjadi garam yang membawa keberuntungan bagi sesama (lih Mat 5:13-16)
tentang ADAT ISTIADAT manusia: Setiap orang dalam menjalankan adat-istiadat dan budayanya hendaknya tidak melakukannya hanya karena itu adalah kebiasaan semata, tetapi harus mengerti makna dan artinya bagi hidup manusia dan menjalankannya atas kehendak Allah, menjalankan adat budaya harus berlandaskan hukum kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama manusia (lih Mat 5:17-48)
tentang MEMBERI SEDEKAH : Kalau memberi sedekah atau memberi bantuan kepada orang lain janganlah kita mengingat-ingat kebaikan yang telah dilakukan, menolong sesama bukan untuk mendapat pujian atau balasan dari Tuhan tapi justru untuk membalas kasih Tuhan yang terlebih dahulu diberikan kepada kita.
tentang BerDOA : dalam berdoa atau beribadat hendaklah tujuan utamanya adalah kedekatan dengan Allah. Dalam berdoa juga hendaknya jangan bertele-tele, karena Allah telah mengetahui apa yang kita butuhkan dan Ia akan selalu memberi yang terbaik untuk kita (lih Mat 6:5-15, 7:7-11). Doa yang paling baik adalah doa Bapa Kami adalah doa ini diajarkan oleh Yesus sendiri
Menjalankan hukum yang terutama yaitu HUKUM KASIH : 1) kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu dan segenap kekuatanmu. 2) Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (lih Mrk 12:30-31). Yesus mengajarkan untuk menghormati / mengasihi / mengutamakan Tuhan dari segala sesuatu. Mengasihi orang lain seperti diri sendiri. Cinta kepada Allah dan cinta kepada sesama saling terkait. Tidak bisa kita mengatakan ‘Aku mencintai Allah’ tapi kita membenci sesama kita.
tentang MENGAMPUNI: memaafkan kesalahan orang lain harus ikhlas dan tidak hitung-hitung kesalahan orang lain, ibaratnya memaafkan orang tujuhpuluh kali tujuh kali, seperti Allah yang selalu membuka pintu maaf bagi kita, betapa besar dan berapa kalipun kita melakukan dosa dan kesalahan.
PASRAH kepada Tuhan : permasalahan selalu akan datang kepada setiap manusia, tapi orang beriman bukan menghadapinya dengan takut dan khawatir, tetapi Yesus mengajarkan untuk berpasrah dan menyerahkan segala kepada Allah, Allah selalu memberikan yang terbaik bagi yang memohon kepadaNya (Mat 6:25-34).
tentang BERJAGA-JAGA (lih Mat 24:37-44): Setiap manusia hendaknya selalu berjaga-jaga dan mempersiapkan diri sebaik-baiknya, karena tidak ada yang tahu kapan dan bagaimana kita dipanggil Tuhan. Maka hendaknya setiap orang banyak melakukan kebaikan sebagai bekal untuk hidup yang kekal (lih Mat 6:19-24).
Bila kita mendengarkan ajaran Tuhan dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari, sama dengan seorang yang menaburkan benih di tanah yang baik, seperti salah satu perumpamaan yang diungkapan oleh Yesus tentang seorang penabur. Benih adalah ajaran Tuhan, tanah yang baik adalah hati kita. Benih itu akan tumbuh besar dan akan berbuah 100 kali lipat. Barang siapa melakukan ajaran dan perintah Tuhan akan diberkati secara melimpah-limpah. Bagaimana sikap kita menanggapi ajaran Tuhan? Maukah kita melaksanakan setiap ajaran Tuhan dalam hidup kita agar kita selamat ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar