Jumat, 21 Mei 2010

TEMA XI: YESUS BERKORBAN DEMI PENGAMPUNAN DOSA KITA

Pertemuan 11 Katekese Lansia:
TEMA : YESUS BERKORBAN DEMI PENGAMPUNAN DOSA KITA

Referensi biblis :
Yoh 19:16-37 Yesus wafat disalib

Pokok-pokok iman dan refleksi:

 Setelah Yesus mengadakan perjamuan makan terakhir bersama murid-muridNya, Dia pergi ke Taman Getsemani untuk berdoa. Solidaritas Yesus sebagai manusia ditonjolkan dengan rasa sangat takut, tapi kehendak Bapalah yang memberi kekuatan kepadaNya. KepasrahanNya terungkap dalam doaNya, “Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambilah cawan ini daripadaKu; tetapi bukanlah kehendakKu, melainkan kehendakMulah yang terjadi” (Yoh 22:42).


 Pada saat Yesus ditangkap, Ia digambarkan tenang. Yudas yang dicintai dan dipilihNya itu mencium Yesus. Ciuman yang seharusnya menjadi lambang persahabatan dan penghormatan (pada jaman Yahudi), tapi kali ini ciuman menjadi itu sebagai tindakan pengkhianatan yang paling keji: sebuah tanda yang sudah disepakati antara Yudas dengan gerombolan yang menangkap Yesus. Sedangkan para pengikut Yesus pun melarikan diri.

 Di hadapan mahkamah agama dan Pilatus, Yesus memberi kesaksian tentang diriNya. Tapi Pilatus, seorang hakim yang awalnya adil, setelah karena hasutan & desakan orang-orang Yahudi akhirnya dia pun menjatuhkan hukuman bagi Yesus. Pilatus memilih untuk mencari selamat daripada dimusuhi orang-orang. Apakah kita pun seperti Pilatus, mencari selamat/ aman untuk diri kita sendiri daripada kita dibenci/ dimusuhi oleh teman/ tetangga kita karena mengkuti ajaran Yesus ?

 Yesus diolok-olok, dihina, di mahkotai duri pada kepalanya, dipukul dan dicambuk seluruh tubuhNya oleh para serdadu, sambil memanggul kayu salibNya sampai ke Golgota. Hukuman yang di terima Yesus layaknya seorang budak dan penjahat besar. Tapi Dia menjalani segala siksaan dan penderitaan itu tanpa mengeluh untuk mencapai tujuan Nya.

 "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Luk 23:34). Dan kepada seorang penjahat yang bertobat yang disalibkan disampingnya Yesus berkata "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." (Luk 23:43). Sabda ini mengingatkan arti kematian Yesus sebagai korban pepulih dosa, pengorbanan diri demi untuk menyelamatkan orang lain. Ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak (Yes 53:12)

 Di atas salib Yesus melihat Maria ibuNya dan Yohanes di sampingnya, berkata kepada bundaNya: “Ibu, inilah anakmu”, dan kepada Yohanes ia berkata: “Inilah ibumu”. “Dan sejak itu, murid itu menerima dia dalam rumahnya” (Yoh 19:26-27). Yesus mau menegaskan bahwa Maria bukan hanya ibu ‘milikNya’, tapi Maria sebagai ibu rohani, ibu sekalian orang beriman. Pada saat itu ‘hidup baru’ muncul di dunia, umat manusia dianugerahi seorang ibu yang lain, seorang Hawa yang baru. Inilah yang menjadi dasar bahwa Maria dihormati sebagai Bunda Gereja yang berarti Ibu kita semua.

 Salib sebagai puncak penderitaan secara manusia tapi juga sebagai puncak pengabdianNya / penyelamatan ilahi. “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Mat 27:46), mau menggambarkan penderitaan Yesus, seorang “Hamba Tuhan yang sengsara” (Yes 52:13 - 53:12), sekaligus menggenapi bahwa Yesus menunaikan tugasnya sebagai Mesias, yakni dengan jalan penghambaan sampai mati.

 Saat terakhirNya, Yesus sendiri menyerahkan nyawaNya: “Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu” (Luk 23:46). Tanda-tanda alam (gempa bumi, terbelah bait suci, kuburan terbuka) menyertai kematiaanNya, membuat orang-orang yang hadir ketakutan/ takjub. Akhirnya mereka percaya dan mengakui bahwa Ia sungguh Anak Allah (lih Mat 27:24).

 Penderitaan dan wafat Yesus mempunyai 2 makna : 1) Yesus sebagai Putera Allah menerima perUTUSan yang Ia terima dari Allah BapaNya untuk mewujudkan keselamatan yang berasal dari Allah (Kristologi atas), 2) menjadi bukti keTAATan manusia Yesus pada kehendak Allah, yang rela menyerahkan nyawaNya demi melaksanakan kehendak Allah (Kristologi bawah). Inilah ke-istimewa-an “pengantaraan tunggal” Yesus. Karena Dalam Yesus terjadi 2 peristiwa yang membawa keselamatan bagi manusia. Ia mewakili kehendak Allah yang ingin menyelamatkan manusia dan sekaligus sebagai wakil seluruh umat manusia, taat sampai menyerahkan nyawanya demi melaksanakan kehendak Allah itu. Oleh karena itu peran yesus dalam keselamatan manusia tidak pernah dapat tergantikan oleh apapun dan siapapun juga.

 Makna wafat Yesus bagi kita adalah untuk memulihkan kembali hubungan kita dengan Tuhan dan membuka kembali pintu gerbang surga yang telah tertutup karena dosa Adam dan Hawa. Dengan salib kita telah ditebus. Kematian Yesus bukan menjadi kegagalan atau akhir dari segala-galanya. Pada hari yang ke-3 Dia BANGKIT, HIDUP dan mengalahkan maut. Tidak akan ada Kebangkitan tanpa kematiaanNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...