Selasa, 01 Juni 2010

TEMA XIII: LITURGI PEKAN SUCI

Pertemuan 13 Katekese Lansia
TEMA : LITURGI PEKAN SUCI

Dalam Gereja katolik dikenal adanya Pekan Suci. Pekan suci adalah perayaan 1 minggu sebelum paskah atau dikenal dengan minggu sengsara. Dimulai dari hari Minggu Palma / Palem dan berakhir pada Sabtu malam Paskah.


MINGGU PALMA

Minggu Palma adalah Perayaan Yesus memasuki Yerusalem dengan mengendari seekor keledai. Cara inilah yang digunakan Yesus Kristus sang Raja untuk menyampaikan dua pesan kepada rakyat Yerusalem. 1) Ia adalah raja, 2) Ia bermaksud membawa damai sejahtera. Perjalanan yang harus ditempuh-Nya curam & licin pada musim semi, orang-orang yang bersorak-sorai menyambut Yesus menebarkan ranting-ranting dan pakaian mereka di jalan supaya keledai Yesus tidak tergelincir. Sementara Yesus menuruni bukit, khalayak ramai meneriakkan "Hosanna!" artinya "Selamatkanlah Kami!"


 Minggu palma merupakan perayaan mengenang dimulainya masa sengsara Yesus. Dalam perayaan Ekaristi Minggu Palma akan dibacakan Kisah Sengsara Tuhan Yesus Kristus secara lengkap dari salah satu Injil sinoptik. Warna liturgi Ungu (lambang pertobatan).
 Sebagai persiapan perayaan Ekaristi Minggu Palma, umat katolik diminta untuk membawa daun palma /palem. Perayaan ekaristi diawali dengan perarakan dari luar Gereja menuju ke dalam Gereja (di Gereja Mangga Besar perarakan biasanya dilakukan hanya pada misa hari Minggu pagi). pemberkatan daun palma dilakukan sebelum dilaksanakannya perarakan.
 Daun Palma yang kita terima kemudian kita selipkan pada salib di rumah-rumah kita. Mau mengingatkan bahwa kita pun menghormati Yesus, sang Raja Damai, yang bertahta di atas kayu salib. Kita diingatkan dengan memandang Yesus, Sang Raja, kita memohon kepadaNya agar selalu me’raja’i hati kita dan membawa damaiNya ke dalam hati kita.


KAMIS PUTIH

Kamis Putih adalah peringatan Perjamuan Suci / Perjamuan Malam Terakhir Yesus bersama dengan 12 muridNya, terjadi perjanjian agung antara Tuhan dan umat manusia, dimana tubuhNya dikorbankan dan darahNya dicurahkan untuk menebus dosa manusia.

Siang hari, Bapa Uskup merayakan Misa Krisma bersama seluruh pastor se-keuskupan, biasanya di adakan di gereja Katedral. Dalam misa ini, mereka memberkati minyak-minyak yang akan dipergunakan dalam liturgi Gereja, yaitu Minyak Krisma (untuk penerimaan Sakramen Krisma/Penguatan), Minyak Urapan (untuk penerimaan Sakramen Perminyakan orang sakit) dan minyak Katekumen (yang diberikan untuk melantik seseorang menjadi katekumen terpilih).

Hal-hal yang merupakan rangkaian perayaan pada hari kamis putih :
 Perayaan Ekaristi meriah, warna liturgi Putih (lambang kemuliaan dan kesucian).
 Ada Pembasuhan kaki : pastor mencuci kaki 12 orang umat yang mewakili 12 Rasul Tuhan sebagai peringatan Yesus yang mencuci kaki para muridNya dalam perjamuan terakhir. Pembasuhan kaki ini melambangkan arti sebuah pelayanan kristiani: “Siapa yang ingin menjadi yang terbesar hendaklah menjadi pelayan bagi sesamanya”. Selama pembasuhan kaki, umat menyanyikan: Úbi Caritas (“Jika ada cinta kasih, Tuhan hadir”).

 Dalam Perayaan Ekaristi ini tidak diberikan berkat di akhir Misa. Perayaan Ekaristi ditutup dengan perarakan Sakramen Mahakudus dan tuguran oleh umat. Sementara altar dikosongkan dari segala keindahannya, Perarakan dilaksanakan dari Altar menuju sebuah tempat di sudut gereja (lambang Yesus yang menyendiri untuk berdoa). Tuguran adalah sebuah ibadat selama kurang lebih satu jam bersama/menemani Yesus yang sedang berdoa dalam ketakutan akan penderitaan yang akan dialaminya. Sejatinya Tuguran dimulai seusai Misa malam hari dan berlanjut hingga lewat tengah malam (Kadang-kadang dilanjutkan hingga terbit fajar hari Jumat Agung, dan dilanjutkan dengan liturgi pagi hari). Ibadat Tuguran ditutup dengan berkat dari Sakramen Mahakudus, yang juga menandai selesainya perayaan Ekaristi Kamis Putih.


JUMAT AGUNG / SUCI

Jumat agung adalah peringatan Sengsara dan Wafat Tuhan Yesus Kristus. Gereja berduka karena kematian Kristus, menghormati Salib, dan sekaligus mengagumi kehidupan-Nya atas ketaatan-Nya sampai mati.

Hal-hal yang dilakukan pada liturgi Jumat Agung.
 Tidak ada Ekaristi (doa syukur agung). Hosti diambil dari Hosti yang sisa kamis putih.
 Tidak ada nyanyian kecuali Bait Pengantar Injil
 Pasio : pembacaan kisah sengsara Yesus dari Injil Yohanes, biasanya di nyanyikan  3 orang bersama Koor yang memerankan peran sebagai Yesus, Pilatus, dan orang-orang lainnya
 Penghormatan Salib : seluruh umat (yang sudah dan belum dibaptis) maju mencium salib Yesus, sebagai tanda hormat pada Yesus yang telah menderita sengsara demi kita orang berdosa. Sementara umat melaksanakan penghormatan Salib, dinyanyikan lagu renungan yang mengharu biru dan tiada taranya di seluruh liturgi Gereja: “Hai Umat Apa SalahKu?”
“Hai Umat apa salahKu kepadaMu? Jawablah kapan Aku memyusahkanmu?
Kau salah Aku ampuni, Kau jauh aku dekati.
Tetapi kini balasmu: Kau beri aku mahkota duri.
Kau mati Aku hidupkan, Kau sakit aku pulihkan.
Tetapi kini balasmu: Aku sudah kau Salibkan.”
 Disusul dengan Doa Umat meriah. Dalam doa umat ini mendoakan Gereja dan seluruh dunia.
 Sejatinya Upacara Jumat Agung ditutup setelah Doa Umat dengan pemberian Berkat meriah. Tapi Gereja Katolik Indonesia menambahkan penerimaan Komuni untuk menyatukan diri dengan Yesus yang menderita supaya umat juga dikuatkan di kala mengalami pencobaan dan penderitaan.

Ciri-ciri lain yang menandai perayaan Jumat Agung :
 Ruangan Gereja dikosongkan dari berbagai benda perhiasan, termasuk kain penutup altar dan lilin-lilin, sebagai tanda dukacita dan hilangnya “semarak dan kemuliaan Sang mempelai Surgawi”.
 Pada hari ini, ibadat jalan salib diadakan pagi hari.


SABTU SUCI / MALAM PASKAH

Malam Paskah adalah Pesta Kebangkitan Tuhan.
Perayaan malam paskah dibagi menjadi 4 bagian utama :
 Bagian 1 : Liturgi Cahaya (Upacara Lilin Paskah)
Perarakan dimulai dari pintu utama gereja. Semua cahaya di gereja dipadamkan, imam kemudian memberkati & menyalakan lilin Paskah tersebut dari api baru. Selanjutnya imam mengangkat lilin sambil menyanyi: “Kristus cahaya dunia” dan umat menjawab: “Syukur kepada Allah”, dinyanyikan sebanyak 3x  di pintu Gereja, di tengah Umat, di depan altar.
Setelah Itu dinyanyikan Pujian Paskah: yang intinya memuliakan Tuhan atas karya keselamatan yang telah terlaksana dalam Yesus Kristus. Dalam Yesus semua manusia telah ditebus dari perbudakan dosa dan diselamatkan dari kegelapan maut.

 Bagian 2 : Liturgi Sabda
Dalam liturgi Sabda dibacakan 9 Bacaan Kitab Suci : 7 bacaan dari Perjanjian lama, 1 bacaan Epistola dari Roma dan Injil (Namun biasanya di Gereja hanya dibacakan 5 bacaan saja: 3 dari Perjanjian Lama, 1 bacaan Epistola dan Injil).
Bacaan dari Perjanjian Lama adalah Kisah Penciptaan Manusia (untuk mengingatkan bahwa dalam Kebangkitan Yesus, hidup manusia diciptakan/diperbarui lagi), Kisah Pembebasan Umat Allah dari perbudakan Mesir (melambangkan pembebasan umat manusia dari perbudakan dosa) dan Janji Keselamatan kepada Umat Allah.
Bacaan Epistola dari Roma 6 mengingatkan umat Allah bahwa mereka telah mati terhadap dosa dan kini hidup secara baru dalam Yesus Kristus.
Bacaan Injil mengingatkan kita untuk bersiap-siap dengan pelita kita, berjaga-jaga seperti orang-orang yang menantikan kedatangan kembali Tuhan sehingga bila Ia datang Ia akan menemukan kita terjaga dan akan mempersilakan kita duduk di meja-Nya dan mengikuti pesta bersamaNya.

 Bagian 3 : Liturgi Baptisan
Pemberkatan Air Baptis dan Pembaharuan Janji Baptis. Malam ini adalah malam yang paling suci dan tepat bila mau mengadakan pembaptisan. Kemudian imam berkeliling dan memerciki umat dengan Air Baptis untuk mengingatkan umat Allah akan pembatisan yang telah mereka terima, sementara umat bernyanyi nyanyian Syukur atas Pembaptisan.

 Bagian 4 : Liturgi Ekaristi
Bagian ini sama seperti dalam Perayaan Ekaristi hari Minggu, diawali dengan Persembahan, Doa Syukur Agung, Komuni dan ditutup dengan berkat meriah.


MINGGU PASKAH

 Perayaan Paskah pagi hari (Fajar), dilaksanakan paling agung. Inilah Perayaan Paskah yang sesungguhnya. Perayaan Ekaristi diawali dengan seruan Resurrexit (Tuhan sudah bangkit !).

Sebelum dibacakan Injil dinyanyikan lagi seruan kegembiraan para saksi kebangkitan Tuhan: “Sumber Hidup yang mati, telah bangkit dengan jaya!”.

 Perayaan Paskah Fajar ditutup dengan berkat meriah : bagi Umat Allah, bagi seluruh kota di dunia dan bagi seluruh umat manusia di dunia.

 Perayaan paskah sore memperingati sukacita para murid yang tadinya tenggelam daalam kesedihan mendalam dan telah putus asa. Inilah kebangkitan harapan yang telah pudar, berkobarnya kembali semangat yang telah mulai mati. Bacaan Injil menampilkan perjalanan 2 orang murid Yesus ke Emaus dalam keadaan sedih dan putus asa. kebangkitan dan kehadiran Tuhan mengubah kesedihan menjadi sukacita dan putus asa menjadi semangat yang menyala-nyala : “Bukankah hati kita berkobar-kobar ketika Ia berjalan bersama kita?”

Semoga Perayaan Paskah Kebangkitan Tuhan, menyalakan kembali semangat kita, memperbaharui hidup kita dan mengubah kita, semakin hari, semakin menjadi orang-orang yang berkenan di Hati Tuhan.
Alleluya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...