Kamis, 07 Juli 2011

Paduan Suara yang Berkenan pada Tuhan


Malaikat Tuhan diutus ke sebuah gereja yang sangat terkenal dengan paduan suaranya yang sangat menawan, megah dan hampir sempurna. Kepopulerannya sangat membahana ke seluruh wilayah itu sehingga umat berbondong-bondong mendatangi gereja tersebut. Tentu saja gereja yang sangat megah, berhiaskan ukiran-ukiran berseni tinggi, tata lampu suara dan kursi yang bagus.

Pada suatu perayaan di gereja tersebut, sang malaikat datang menghadirinya. Koor mulai bernyanyi dengan megah, tidak ada nada yang salah sedikitpun, suara yang dihasilkan bulat dan menyatu, setiap tanda dinamika dalam partitur tidak terlewatkan. Komposisinya pun sangat rumit namun menghasilkan harmoni yang bagus sekali.

Namun, apa yang terjadi....hingga hampir selesai peryaan tersebut wajah sang malaikat tampak tidak terkesan, bahkan seperti sedih. Maka keluarlah malaikat itu dari gereja tersebut. "inikah kelompok pemuji Tuhan yang sangat terkenal di dunia ini...?" pikirnya dalam hati...



Dalam perjalanannya kembali, sang malaikat memutuskan untuk mengambil rute yang agak jauh melewati bukit dan lembah. Pada sore hari tentu suasanya sangat damai. Sambil menenangkan hati, pikirnya. Di tengah perjalanan, sang malaikat mendengar alunan lagu yang sangat indah. Maka ditelusurinyalah asal suara-suara tersebut. Dengan antusias sang malaikat mulai sedikit berlari menghampirinya. Semakin dekat...semakin dekat...dan terlihatlah asal suara tersebut. Sebuah rumah sederhana, sepertinya rumah seorang warga, yang sedang ramai dengan orang. Lalu sang malaikat masuk ke dalam dan ternyata sedang ada ibadat dalam rumah tersebut.

Di dalamnya semua orang bernyanyi. Kakek, nenek, anak kecil, pemuda-pemudi semua terlihat bersuka cita. Meskipun tanpa musik, hanya satu suara dan nada melenceng-melenceng, namun malaikat sangat tergerak hatinya mendengar mereka bernyanyi. Lalu sang malaikat berkata, "Seperti inilah kelompok pemuji Tuhan yang baik! nyanyian mereka sangat bagus dan penuh dengan cinta dan tertuju hanya kepada Tuhan, ya HANYA kepada Tuhan! ini paduan suara yang bagus sekali!". Malaikat merasa paduan suara yang pertama bernyanyi dengan mulut tanpa hati sehingga dia merasa kosong saat mendengar nyanyian mereka walaupun dikelilingi hal-hal yang luar biasa. Namun di gubuk sederhana malaikat menemukan nyanyian penuh cinta kepada Tuhan meskipun secara teknik bisa dibilang agak kacau^^

Bukan kesempurnaan, kemegahan yang diinginkan Tuhan,namun usaha terbaik dari kita penuh dengan cinta hanya kepada Tuhan dan semangat melayani umatnya. Dengan begitu kita membahagiakan Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...