Tampilkan postingan dengan label Doa/Renungan/Kesaksian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Doa/Renungan/Kesaksian. Tampilkan semua postingan

Minggu, 18 Maret 2012

Contoh Renungan Tuguran Kamis Putih Malam



Setelah Perayaan Hari Kamis Putih Malam, setelah altar dilucuti, Gereja mengadakan ibadat tuguran untuk berjaga-jaga selama kurang lebih 1 jam sambil berdoa bersama Yesus. Dalam ibadat tuguran banyak terjadi suasana hening untuk melakukan renungan dan refleksi. Berikut adalah contoh renungan yang pernah saya bawakan dalam Ibadat Tuguran Kamis Putih malam. Renungan berikut baik bila dibawakan dengan perlahan (tidak terburu-buru) namun tegas, sambil diiringi musik instrumental reflektif. Renungan ini dapat Anda modifikasi sendiri, terutama di bagian pertanyaan-pertanyaan reflektif, dengan memperhatikan : Tema APP Keuskupan ybs atau situasi dan kondisi umat setempat. Semoga bermanfaat.



“BETAPA LEBAR DAN PANJANGNYA, BETAPA TINGGI DAN DALAMNYA KASIH KRISTUS" (Ef 3:18b)

Bapak Ibu dan Saudara-saudari yang terkasih, malam ini kita bersama-sama dengan Yesus, berjaga bersamaNya, menemaniNya dalam kesendirian dan kegelisahannya, kita mempersatukan hati dengan hatiNya yang kini diliputi ketakutan dan dukacita yang mendalam. Lihatlah Ia yang sendirian, gentar dan ketakutan dalam doaNya.

"Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."

Kita mau malam ini bersama-sama berjaga bersama Yesus, menemaniNya yang sedang mengambil keputusan tersulit dalam tugas dan perutusanNya ke dunia, yaitu untuk menyelamatkan kita dengan menderita dan wafat di kayu salib. Itu sebabNya Yesus sangat ketakutan, peluhNya menjadi seperti tetes-tetes darah. Ia sangat sedih dan gentar. Tetapi dalam ketakutan dan kegelisahanNya, Yesus telah mengambil keputusan yang luar biasa: “Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"


Yesus telah menunjukkan tanggung jawab yang luar biasa akan tugas dan perutusan yang diembanNya dari Bapa. Ia menyerahkan seluruh kekuatan, kehendak, dan bahkan hidupnya sendiri Ia serahkan untuk menyelesaikan tugas dan tanggungjawab yang telah diterimaNya dari Bapa. Saat-saat terakhir hidupNya saat tergantung di kayu salib Ia berkata: “Sudah selesai’. Ia telah menyelesaikan dengan sempurna tugas perutusanNya di dunia, dan terlaksanalah karya penyelamatan Allah lewat penderitaan dan kematian Yesus itu. Kita diselamatkan karena Yesus telah mati untuk kita. Sungguh “Betapa lebar dan panjangnya, betapa tinggi dan dalamnya kasih Kristus”. tak terukur kasihNya… Tak terhingga kebaikanNya… Telah dibuktikanNya kesetiaan dan kasihNya… Yesus telah menyerahkan segala-galanya demi cinta kasihNya kepada kita. Ia ingin kita selamat, Yesus menghendaki kita menerima hidup yang baru sebagai putera-puteri Allah, serupa dengan Ia yang telah setia sampai menyerahkan semuanya demi kehendak BapaNya.

Sabtu, 11 Februari 2012

Buta Huruf

Ada seorang Pria yang buta huruf bekerja sebagai penjaga sekolah. Sudah ± 20 tahun dia bekerja disana, suatu hari kepala sekolah itu digantikan dan menerapkan aturan baru, semua pekerja harus bisa membaca dan menulis maka penjaga yang buta huruf itu, terpaksa tidak bisa bekerja lagi.Awalnya, dia sangat sedih, dia tidak berani langsung pulang ke rumah dan memberitahukan istrinya, dia berjalan pelan menelusuri jalanan.


Tiba-tiba muncullah ide untuk membuka kios di jalanan itu, tidak disangka usahanya sukses, dari satu kios sampai jadi beberapa kios.

Kini dia jadi seorang pengusaha yang sukses, suatu hari dia pergi ke bank untuk membuka rekening, namun karena buta huruf, dia tidak bisa mengisi formulir dan karyawan bank yang membantunya. Karyawan bank tsb berkata: "Wah, bapak buta huruf saja bisa punya uang sebanyak ini, apalagi kalau bisa membaca dan menulis, pasti lebih kaya lagi"

Sabtu, 17 Desember 2011

Menghirup Udara Katolik

Oleh : David Palm

Saya dan istri dibesarkan sebagai Protestan Evangelikal, dan jika anda memberitahu kami setahun yang lalu bahwa kami akan menjadi Katolik sekarang, kami pasti akan tertawa. Menjadi Katolik bukan merupakan prospek yang kami sukai. Ketika kami pertama kali mulai dipengaruhi secara positif menyangkut hal-hal Katolik, perasaan kami bisa digambarkan sebagai berikut: "Kami telah bertemu sang musuh, dan ialah diri kami sendiri."

Saya menyesal harus menggambarkan hubungan antara kelompok Protestan Evangelikal tertentu dan Gereja Katolik dalam bahasa yang bermusuhan, tetapi demikianlah adanya ketika kami dibesarkan. Kami diajarkan bahwa Gereja Katolik telah merampas kedudukan Alkitab dengan menambahkan lapisan demi lapisan "tradisi manusia" terhadapnya dan bahwa Gereja Katolik menipu berjuta-juta orang dengan mengajarkan mereka bahwa mereka diselamatkan oleh perbuatan baik. Kami adalah Protestan yang setia. Tetapi sekarang, oleh rahmat Tuhan, kami telah melihat bahwa hanya dalam Gereja Katolik ada keutuhan iman Kristiani.

Perjalanan spiritual saya menuju iman Katolik dimulai ketika selesai dari akademi, saya masuk sebuah seminari Protestan Evangelikal yang ternama: Trinity Evangelical Divinity School. Seminari ini sangat terkenal di kalangan Evangelikal karena komitmennya kepada Alkitab sebagai satu-satunya otoritas bagi iman dan praktek Kristiani. Baik pengajar maupun mahasiswa/i-nya dengan keras dan tegas membela otoritas, inspirasi, dan kebenaran Alkitab. Hal ini tidak dilakukan secara tidak intelektual seperti gaya kaum "Fundamentalis". Kami mempelajari bahasa Yunani dan Ibrani, metode eksegesis dan prinsip-prinsip hermenetik (metode penafsiran Alkitab), sejarah dan teologi. Kami membaca karya-karya para teologis liberal dan belajar untuk berdebat dengan mereka dengan memakai argumentasi-argumentasi mereka. Pendeknya, kami menganggap urusan Alkitab suatu urusan yang sangat serius. Sungguh suatu lingkungan yang memberi dorongan bagi kami untuk menggunakan daya pikir kami sendiri dan memformulasikan posisi-posisi teologis yang punya dasar kuat dengan bukti-bukti objektif yang tersedia dalam Alkitab.

Yang menarik adalah bahwa kami tidak pernah membaca tulisan-tulisan para Bapa Gereja Perdana, dan juga termasuk teolog Katolik manapun kecuali Santo Agustinus (karena dia dianggap sebagai semacam pendahulu Calvinisme) dan Santo Thomas Aquinas (karena dampak tulisannya terhadap pemikiran Kristen sangat menonjol sehingga sulit untuk diabaikan). Pada umumnya kami melompat dari jaman para Rasul langsung ke jaman reformasi Protestan, sehingga pengalaman saya terhadap ide-ide Katolik sungguh nyaris tidak ada sama sekali. Akan tetapi ada dua hal yang sangat mempengaruhi pemikiran saya terhadap Katolikisme, meskipun saya tidak menyadarinya pada waktu itu.

Sabtu, 10 Desember 2011

Menjadi Pribadi yang Luar Biasa

~Ketika kerjamu tidak dihargai
» maka saat itu kau sedang belajar tentang: » Κ E Τ U L U Ș A N «

~Ketika usahamu dinilai tidak penting
» maka saat itu kau sedang belajar tentang: » Κ E I Κ Н L A Ș A N «

~Ketika hatimu terluka sangat dalam,
» maka saat itu kau sedang belajar tentang: » М E М A A F Κ A N «

~Ketika kau harus " Lelah & kecewa "
» maka saat itu kau sedang belajar tentang: » Κ E Ș U И G G U Н A N «

~Ketika kau merasa "sepi & sendiri "
» maka saat itu kau sedang belajar tentang: » Κ E Τ A И G G U Н A N «

~Ketika kau harus "membayar biaya
yang sebenarnya tidak perlu kau tanggung"
» maka saat itu kau sedang belajar tentang: » KEMURAH-HATIAN «

Jumat, 09 Desember 2011

SAAT MEMBERI SAAT MENERIMA

Saat engkau meneguhkan hati sahabatmu yang berada dalam ketakutan, sebenarnya engkau pun sedang menerima ketakutannya. Saat ketakutannya engkau terima, saat itulah juga, engkau mengganti ketakutannya dengan keberanianmu.

Saat isterimu mengandung anakmu, isterimu memberi makan janin itu lewat tali pusar dalam rahimnya; selama dalam kandungannya itulah, sebagai suami isteri, kalian sebenarnya menerima seorang manusia yang sudah pasrah total untuk diperlakukan apapun juga: mau serius dicintai, dirawat ataupun tidak! Itulah caranya seorang bayi dalam kandungan ibunya mencintai ibu dan ayahnya, bukan dengan memberi tapi menerima apapun perlakuan orang tuanya.

Saat engkau memberikan uang belanja kepada isterimu, saat itu jugalah engkau sebenarnya menerima kerendahan hati isterimu untuk diberi nafkah hidup.

Saat engkau merawat suami, isteri dan anak-anakmu yang sedang sakit, saat itulah juga engkau belajar menerima keterbatasan kesehatan mereka, sehingga engkaupun belajar kerepotan agar hidup tetap berlangsung.

Saat engkau marah kepada anak-anakmu, saat itu juga engkau menerima telinga anak-anakmu untuk mendengarkan kata-katamu dengan penuh kesabaran, walaupun menyakitkan sekalipun.

Saat engkau marah kepada pasangan hidupmu, dan karena itu dia diam, saat itu jugalah engkau menerima kesediaannya menerima kata-kata kasar, mungkin pedas, dan menyakitkan, sampai pasanganmu tidak sanggup untuk membalasnya.

Jumat, 21 Oktober 2011

KEMANAKAH HATI NURANI?

Baru-baru ini seorang katekumen bertanya kepada saya: Apakah benar suara hati adalah suara Tuhan? Saya pribadi menanggapinya dengan sharing pribadi ialah: hanya suara hati yang terbina, terasah dan terarah pada Tuhan yang dapat menjadi saluran suara Tuhan. Sedikit renungan dapat diambil dari kejadian akhir-akhir ini di China tentang kisah tabrak lari seorang anak di di sebuah pasar yang dibiarkan begitu saja oleh orang-orang yang melihatnya.

Benarkah Masyarakat China Jadi Apatis?

Gambar video tentang seorang bocah China yang ditabrak lari dan dibiarkan sekarat oleh 18 pelintas di pasar yang sibuk di kota Foshan, Provinsi Guandong, Kamis (13/10/2011), memunculkan pertanyaan. Ada apa dengan masyarakat negara itu. Benarkah mereka telah jadi apatis, tak peduli dengan sesamanya yang sedang celaka. Kalau benar, mengapa?

Video yang diambil dari rekaman kamera pemantau dan diposting di YouTube serta situs sejenis di China, Youku, memperlihatkan, seorang pengemudi van menabrak bocah dua tahun itu, yang bernama Yue Yue. Van itu hanya berhenti sejenak tetapi kemudian melaju lagi. Adegan selanjutnya sulit dipercaya! Selama tujuh menit tercatat 18 orang melintas dan melihat bocah itu terkapar-sekarat dalam kubangan darah tetapi tak seorang pun yang berhenti untuk menolongnya. Dalam selang waktu itu, Yue Yue justru dilindas lagi oleh sebuah truk. Seorang perempuan pemulung, Chen Xianmei (58 tahun), orang ke 19 yang melintas. Baru dia yang tergerak hatinya. Chen memindahkan bocah itu sebelum ibunya sendiri datang dan menggendongnya.

Sikap apatis para pelintas itu memicu kecaman dan debat emosional tentang kondisi moralitas masyarakat China yang tengah berkembang pesat secara ekonomi. Sejumlah pengguna media sosial di China telah menyuarakan bahwa ketidakpedulian warga atas gadis cilik itu sebagai tanda sebuah masyarakat yang moralnya memburuk.

Sabtu, 01 Oktober 2011

ST. THERESIA KANAK-KANAK YESUS

Santa Theresia dari Lisieux atau Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus dan Wajah Kudus Yesus, adalah salah satu dari sekian orang kudus yang sering menjadi inspirasi saya dalam berkarya dan dalam pelayanan; ialah melakukan karya-karya sederhana dengan visi yang besar: menggapai banyak jiwa dan mempersembahkannya kepada Tuhan. Dalam saat-saat sulit ketika harus membuat pilihan atau melakukan sesuatu yang berat dan sulit, selalu saya memohon doa St. Theresia Kecil ini untuk menguatkan saya dan mendoakan saya pada Allah. Mudah-mudahan bermanfaat bagi karya katekese Anda.

KISAH HIDUP THERESIA

Maria Francoise Therese Martin dilahirkan di kota Alençon, Perancis, pada tanggal 2 Januari 1873. Ayahnya bernama Louis Martin dan ibunya Zelie Guerin. Pasangan tersebut dikarunia sembilan orang anak, tetapi hanya lima yang bertahan hidup hinga dewasa. Kelima bersaudara itu semuanya puteri dan semuanya menjadi biarawati

Ketika Theresia masih kanak-kanak, ibunya terserang penyakit kanker. Pada masa itu, mereka belum memiliki obat-obatan dan perawatan khusus seperti sekarang. Para dokter mengusahakan yang terbaik untuk menyembuhkannya, tetapi penyakit Nyonya Martin bertambah parah. Ia meninggal dunia ketika Theresia baru berusia empat tahun.

Sepeninggal isterinya, ayah Theresia memutuskan untuk pindah ke kota Lisieux, di mana kerabat mereka tinggal. Di dekat sana ada sebuah biara Karmel di mana para suster berdoa secara khusus untuk kepentingan seluruh dunia.

Theresia sangat dikasihi ayahnya. Ia diberi macam-macam julukan: 'Theresia Kecil', 'Bungsu Kecil' dan 'Ratu Kecil'. Pada tahun 1881 sampai 1885, ia belajar di sekolah Suster-suster Benediktin. Ia sangat perasa dan cepat menangis sehingga teman-temannya tidak akrab dengannya. Ia semakin menjadi perasa sewaktu kakaknya Pauline masuk biara Karmelit di Lisieux pada bulan Oktober 1882. Theresia jatuh sakit karena keberangkatan Pauline itu. Theresia disembuhkan secara ajaib. Sementra kakak-kakaknya berlutut disamping tempat tidurnya untuk berdoa bagi kesembuhannya, patung Bunda Maria yang berada di depannya tiba-tiba tersenyum padanya. Penyakit itu hilang seketika meskipun sifat perasa masih tetap ada. Sifat itu baru mulai hilang karena nasehat ayahnya ketika mereka menghadiri upacara malam Natal tahun 1886. Semenjak itu, ia mulai semakin sadar akan keburukan dari sifatnya yang manja dan lekas tersinggung itu. Ia sadar bahwa ia sudah mulai remaja dan lebih dari itu bahwa sifat kekanak-kanakan itu tidak cocok bagi seorang wanita yang bercita-cita menjadi suster. Saat kesadarannya ini - kemudian dalam autobiografinya - disebutnya sebagai saat ber-rahmat yang mengawali kehidupannya yang baru. Katanya dalam buku itu: "Yesuslah yang merubah diriku."
Semenjak itu ia mulai sadar bahwa dirinya dipenuhi karunia Roh Kudus. Ia sadar pula bahwa dia harus mengabdikan seluruh-hidupnya kepada Tuhan. Kerinduannya untuk bersatu dengan Kanak-kanak Yesus sangatlah besar, dan karena itu di kemudian hari setelah ia digelari 'kudus', ia dinamai 'Theresia dari Kanak-kanak Yesus' dan Theresia dari Lisieux'. Kepada Yesus ia berjanji tidak akan pernah segan melakukan apa saja yang dikehendaki Tuhan dari padanya.

Minggu, 25 September 2011

DOA TOBAT (Classic)

(Doa ini biasa dipakai pada waktu penerimaan Sakramen Tobat. Didoakan sebelum absolusi imam)

Allah yang Maharahim
Aku menyesal atas dosa-dosaku
sebab patut aku Engkau hukum,
terutama sebab aku telah menghina Engkau
yang Mahamurah dan Mahabaik bagiku.
Aku benci atas segala dosaku
dan berjanji dengan pertolongan rahmatMu
hendak memperbaiki hidupku
dan tidak akan berbuat dosa lagi.
Allah ampunilah aku orang berdosa ini.
Amin.

(Doa tobat yang berikut biasa didoakan pada waktu Perayaan Ekaristi, pada Ritus Pembuka)

Sabtu, 10 September 2011

Ajaran Para Bapa Gereja tentang DOA BAPA KAMI

DOA TUHAN : BAPA KAMI
  • Doa Tuhan adalah yang paling sempurna… Di dalamnya tidak hanya diminta segala-galanya yang dapat kita rindukan dengan cara yang benar, tetapi juga dalam urutan-urutan, dimana kita harus merindukannya; dengan demikian doa ini tidak hanya mengajar kita meminta-minta, tetapi ia membentuk juga seluruh perasaan kita.” (Thomas Aquinas)
  • O manusia, engkau tidak berani mengangkat wajah ke langit, engkau menundukkan pandangan ke bumi, dan dengan tiba-tiba engkau menerima rahmat Kristus: semua dosamu telah diampuni. Dari seorang hamba yang jahat engkau telah menjadi seorang putera yang baik… Jadi angkatlah pandanganmu kepada Bapa …Yang telah menebus engkau melalui PuteraNya dan berkatalah : “Bapa Kami” … Jangan sekali-kali mengandalkan hak istimewa. Ia hanyalah Bapa yang sebenarnya dalam hubungan dengan Kristus, sedangkan kita diciptakan olehNya. Karena itu berkatalah karena rahmat: “Bapa Kami” supaya layak menjadi anakNya” (Ambrosius)


BAPA KAMI YANG ADA DI SURGA
  • Kita dapat menyapa Allah sebagai Bapa, karena Putera Allah yang telah menjadi manusia, menyatakannya kepada kita. Oleh Pembaptisan kita sudah dijadikan anggota Putera Allah dan anak angkat Allah. Doa kepada Bapa kita harus membangkitkan di dalam kita kehendak menjadi serupa dengan Dia, dan membuat kita hati menjadi remuk redam dan penuh kepercayaan (Katekismus)
  • Di “surga” tidak berarti tempat, tetapi keagungan Allah dan kehadiranNya di dalam hati orang-orang yang benar. “Sepantasnya orang beranggapan bahwa kata-kata “Bapa Kami yang ada di surga berbicara tentang hati orang yang jujur, dimana Allah tinggal seperti dalam kenisahNya. Karena itu, juga pendoa akan menghendaki dan merindukan bahwa Ia yang ia sapa, tinggal di dalam hatinya.” (Agustinus)
  • Kalau kita menamakan Allah itu Bapa, kita juga harus bersikap sebagai putera-putera Allah (Siprianus). Kamu tidak dapat menamakan Bapamu itu Allah dari segala yang baik, kalau kamu mempunyai hati yang tidak manusiawi dan kejam. Karena dalam hal itu kamu tidak lagi memiliki tanda kebaikan dari Bapa surgawi dalam kamu (Yohanes Krisostomus)


DOA BAPA KAMI (Doa Tuhan)

Bapa kami yang ada di surga
Dimuliakanlah namaMu
Datanglah kerajaanMu
jadilah kehendakMu
di atas bumi seperti di dalam surga.

Berilah kami rejeki pada hari ini
dan ampunilah kesalahan kami
seperti kamipun mengampuni
yang bersalah kepada kami
Dan janganlah masukkan kami
ke dalam pencobaan
tetapi bebaskanlah kami
dari yang jahat.
Amin.

DOA SYAHADAT (Para Rasul)

Aku Percaya
Akan Allah Bapa Yang Mahakuasa
pencipta langit dan bumi.
Dan akan Yesus Kristus
PuteraNya yang tunggal Tuhan kita
yang dikandung dari Roh Kudus
dilahirkan oleh Perawan Maria
yang menderita sengsara
dalam pemerintahan Pontius Pilatus
disalibkan, wafat dan dimakamkan
yang turun ke tempat penantian
pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati
yang naik ke surga
duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa
dari situ Ia akan datang
mengadili orang yang hidup dan yang mati.
Aku percaya akan ROh Kudus,
Gereja Katolik yang kudus,
persekutuan para kudus
pengampunan dosa
kebangkitan badan
kehidupan kekal.
Amin.

Kamis, 04 Agustus 2011

S A H A B A T


"A friend in need is a friend indeed," yang berarti teman dalam kesusahan adalah teman sejati, pantas untuk kita renungkan. Teman yang membantu, mendampingi di saat "jatuh" serta benar-benar memberikan pertolongan adalah teman yang tulus hati. Mereka akan tetap setia dalam suka maupun duka. Marcus Tullius Cicero (106 - 43 SM), pernah berkata, "Amicus certus in re incerta cernitur" yang berarti sahabat sejati ditentukan ketika ada hal yang tidak pasti. Ini berarti pula bahwa sahabat sejati ditentukan ketika seseorang sedang menghadapi permasalahan. Seorang sahabat tidak akan meninggalkan sendiri dalam kemelut permasalahannya, namun dia akan mendampingi.

Dongeng klasik tulisan H.C. Andersen (1805 - 1875) yang berjudul, "The Travelling Companion" menceriterakan kisah John - yang walaupun - sebatang kara dan miskin, ia memberikan semua uangnya untuk menolong orang yang sudah meninggal dunia. Setelah itu, ia menjalani hidup tanpa uang saku atau bekal yang berarti. Namun di tengah perjalanan ia menemukan teman, yaitu Tom. Teman itu sangat baik dan banyak membantu John ketika menghadapi kesulitan. Akhirnya John bisa hidup bahagia berkat pertolongannya. Itulah cerita dari "The Traveling Companion." Kalau ditilik dari asal katanya (etimologi), kata "companion" berasal dari kata "cum" (bersama) dan "panis" (roti). Arti harfiahnya adalah makan roti bersama, makan dari roti yang sama, sharing bersama, berjalan bersama-sama. Kebersamaan - idealnya - selalu disertai dengan makan bersama. Suasana hati yang sedang makan, tentu disertai dengan rasa gembira. Jika dalam makan bersama itu ada ganjalan hati, tentu saja makanan - bagaimana pun nikmatnya - tidak akan tertelan.

Rabu, 03 Agustus 2011

C E M B U R U

Bahasa Ibraninya Cemburu adalah qin’a. Kata itu aslinya ialah menyala, kemudian berarti warna merah yang kelihatan pada wajah seseorang yang diliputi perasaan membara, lalu perasaan tidak senang terhadap seseorang yang memiliki sesuatu, yang tidak dimiliki sendiri. Kata itulah yang dikenakan pada sikap Rahel terhadap kakaknya. Ketika dilihat Rahel bahwa ia tidak melahirkan anak bagi Yakub, ceburulah ia kepada kakaknya itu, lalu berkata kepada Yakub, "Berikanlah kepadaku anak; kalau tidak, aku akan mati." (Kej. 30: 1). Rahel cemburu terhadap Lea yang dikaruniai banyak anak, sedangkan dirinya belum mendapatkan seorangpun. Kecemburuan ini disebabkan karena dirinya tidak memiliki apa yang dimiliki oleh orang lain. Tetapi ketika anak-anak Rahel yakni Yusuf dan Benyamin disayangi Yakub, maka pada gilirannya anak-anak Lea cemburu kepada Yusuf si tukang mimpi itu, sehingga sampai hati menjual kepada orang asing (Kej. 37: 12 – 36). Kecemburuan sungguh mempunyai efek yang luar biasa.

Ada sebuah kisah rekaan tentang rasa cemburu yang mungkin bisa untuk kita renungkan. Diceriterakan dua orang ibu pedagang sembako (Sembilan bahan pokok) yang warungnya berhadapan. Tetapi amat disayangkan bahwa mereka berdua memiliki rasa saling cemburu satu dengan lainnya. Pada suatu hari, datanglah seorang malaikat untuk memberikan sesuatu kepada salah satu ibu. Katanya, pada suatu kali kepada seorang ibu, “Ibu, saya akan memberikan kepada ibu sesuatu. Jika saya memberi ibu satu rumah baru, maka ibu di seberang jalan itu akan saya beri dua rumah baru. Jika Saya membuat warung ibu laris dua kali lipat, maka ibu di seberang ibu akan mendapatkan laba empat kali lipat. Sekarang ibu minta apa dari padaku?” Ibu itu berpikir sejenak, kemudian berkata, “Malaikat yang baik, saya minta butakan mataku sebelah kiri saja, supaya ibu di seberang jalan tersebut matanya buta dua-duanya.” Orang mau menderita – asal – orang yang dicemburui itu lebih menderita. Cerita rekaan tadi merupakan kecemburuan karena kepemilikan yang kurang. Orang menjadi puas, jika dirinya sudah berkelebihan dan orang lain yang adalah “saingannya” berada di bawahnya. Orang yang memiliki rasa cemburu kepemilikan, senantiasa berusaha menjadi “orang yang lebih”. Perasaan ini yang membuat dirinya tidak tenang dan tidak merasa berdamai dan dia terus-menerus berusaha hidup dalam situasi yang tidak nyata.

Jumat, 29 Juli 2011

I S T I R A H A T

Beristirahat juga termasuk satu tugas yang harus kita lakukan karena dengan ini kita akan bisa melayani dengan baik.

Cobalah belajar bagaimana beristirahat yang benar. Bila kita bisa menghindar dari keadaan menjadi sangat kelelahan tentunya kita akan bisa beristirahat dengan baik. Allah ingin kita menjaga kesehatan kita, Dia juga ingin kita mengenal bagaimana kita memulihkan kekuatan kita. Ini merupakan bagian dari perintah Allah kelima. Kita perlu beristirahat agar tubuh kita kembali fit, untuk mengembalikan energi kita yang terbuang sehingga kita dapat kembali bekerja secara lebih efektif. Yang terpenting adalah kita butuh beristirahat agar kita dapat melayani Allah dan orang lain dengan lebih baik.

Ingatlah bahwa Allah ingin semua ciptaanNya bisa mengalihkan sejenak pikiran dan konsentrasinya. Bagaimana seekor keledai bisa menjalankan tugasnya bila dia tidak diberi makan atau diberi cukup istirahat, atau bila semangatnya turun karena terlalu banyak lecutan yang diterimanya? Nah, begitu pula dengan tubuhmu, persis seperti tubuh keledai ini, dan memang keledai kecil ini yang dipilih Allah di Yerusalem. Tubuhmu yang bisa diidentikkan dengan keledai ini membawamu melewati perjalanan hidupmu di bumi. Tubuhmu harus dikendalikan agar tidak menyimpang dari rencana yang sudah Allah tentukan bagimu. Kalian juga harus menyemangatinya agar dia bisa melangkah cepat dengan riang gembira sekalipun kalian sedang berbeban berat. Saat kita lelah kita akan lebih sulit mengerjakan segala hal, yaitu melakukannya menurut cara yang Allah ingin kita lakukan. Tentu ada saat-saat kita cenderung bertindak di luar kasih, kesalahan yang disebabkan karena kelalaian kita. Pengalaman menunjukkan pada kita bahwa ketika seekor keledai kelelahan, dia maunya duduk di manapun juga.

Kamis, 14 Juli 2011

ANAKKU, PASTORKU

(Surat Hati Papa-Mama buat Anaknya yang seorang Imam)

Anakku tercinta….,
kau tetap menjadi anakku, namun bukan milikku.
Kau tetap darah dagingku, namun bukan kepunyaanku.
Kau tetap buah cinta perkawinan kami yang terindah,
namun bukan untuk kami semata.

Mulai sekarang,
Dalam iman aku memandangmu, "Utusan Tuhan-ku".
Dengan penuh harap, aku pasrahkan hidupku padamu, "Gembala-ku".
Dan sepenuh kasih, aku menyapamu, "Pastor-ku".

Tak ada yang aku minta, selain berkat;
tak ada yang ingin aku dapatkan selain berkat.

Saat aku sakit nanti, aku tahu, kau tak selalu akan hadir,
walau aku ingin kau hadir.
Saat aku dalam kesendirian di uzur usiaku,
aku sadar bahwa kau tiada waktu temani aku,
biar aku amat rindu dan berharap.
Sungguh, pada saatnya tiba, akan terasa begitu indah, damai dan bahagianya,
bila aku menutup mata diiring berkat dan olesan minyak kudus,
dari tangan kudus putera kesayanganku.

Jumat, 06 Mei 2011

Aku Mendamba Romo yang .....

Aku mendamba Romo yang penuh kasih
bukan yang pilih kasih.
Aku mendamba Romo yang bajunya kadang kekecilan, kadang kegedean
itu berarti pemberian umat,
sebagai tanda cinta, tanda hormat

     Aku mendamba Romo, yang galak tapi sumanak
     Kaku pada dogma, tapi lucu kala canda
     yang lebih sering memegang rosario
     dibandingkan BB warna hijau
     Aku mendamba Romo yang lebih banyak mendengar
     dibandingkan berujar.
     Aku mendamba Romo yang menampung air mataku
     - tanpa ikut menangisi -
     yang mengubah putus asa menjadi harapan
     yang mengajarkan ritual sekaligus spiritual

Rabu, 13 April 2011

TENTANG DOA (II)

Doa berawal dari hati yang gelisah,
Dengarkanlah gejolaknya
Doa adalah suatu kerinduan terhadap rumah kita yang sebenarnya,
Ikutilah bimbingannya

Doa itu seperti kebun,
Peliharalah maka doa akan berbuah
Doa bisa dilakukan dengan berbagai cara,
Lakukanlah sesuai dengan cara Anda


Berdoalah selalu, tapi jadwalkan juga waktu khusus.
Roh, seperti halnya badan, membutuhkan latihan-latihan teratur
Buatlah doa Anda jangan bertele-tele karena
Cinta membutuhkan sedikit kata-kata
Berdoalah di mana saja Anda berada,
Tuhan ada di mana-mana

Jika Anda menginginkan sesuatu, bertanyalah pada diri Anda sendiri,
"Apakah saya menginginkan hal yang dikehendaki Tuhan?"
Tuhan menghendaki kebaikan sejati Anda

Kamis, 17 Maret 2011

Memahami Gempa Bumi dan Tsunami di Jepang sebagai Kehendak Allah

Tercenung saya mendengar komentar seorang rekan sejawat yang berkata bahwa bencana alam gempa bumi dan Tsunami di Jepang sebagai hukuman Allah karena bangsa tersebut tidak mau bertobat. Pun kata-kata yang sama meluncur saat bencana gempa bumi dan tsunami melanda di Aceh dan negara-negara di Asia sampai Afrika karena tsunami Aceh. “Mereka dihukum karena banyak melakukan kejahatan dan tidak mau bertobat.” demikian ujarnya. Saya bertanya dalam hati: Apakah memang demikian? Apakah Allah sedemikian kejam menghukum manusia dengan bencana alam sedemikian dahsyat?

Tidak dapat dipungkiri bahwa masih banyak orang beranggapan bahwa di balik penderitaan atau kemalangan atau bencana, terdapat hukuman Allah. Siapa yang berbuat kesalahan pastilah ia menanggung hukuman, atau siapa menabur angin akan menuai badai. Singkatnya, orang masyarakat/orang yang hidup benar, seharusnya tidak akan tertimpa bencana, penderitaan atau kemalangan. Tetapi kenyataan yang kita alami dalam hidup sehari-hari seringkali membuktikan lain.

Seturut pengetahuan dan pengalaman yang saya timba sampai saat ini, Allah selalu menghendaki kebaikan bagi umatNya, termasuk tatkala Allah menghendaki saya dilahirkan dalam keadaan cacat. Bacaan Injil hari ini secara jelas dan tegas mengungkapkan hal itu:
“Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." (Mat 7:9-11)
Jadi dengan iman yang teguh kita berani berkata: Allah selalu akan memberikan yang baik kepada umat manusia. Lalu jika demikian bagaimana kita memahami bencana alam yang sedemikian menghancurkan. Apakah itu semua kehendak Allah? Mungkin kita hanya bisa berkata: itu adalah misteri ilahi.

Kamis, 27 Januari 2011

BERSYUKUR

Aku tak selalu mendapatkan apa yang kusukai atau apa yang aku inginkan, oleh karena itu aku selalu menyukai apapun yang akau dapatkan.

Kata-kata di atas merupakan wujud syukur. Syukur merupakan kualitas hati yang terpenting. Dengan bersyukur kita akan senantiasa diliputi rasa damai, tenteram dan bahagia. Sebaliknya, perasaan tak bersyukur akan senantiasa membebani kita. Kita akan selalu merasa kurang dan tak bahagia.

Ada dua hal yang sering membuat kita tak bersyukur.


Pertama : Kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang kita miliki. Katakanlah anda telah memiliki sebuah rumah, kendaraan, pekerjaan tetap, dan pasangan yang terbaik. Tapi anda masih merasa kurang. Pikiran anda dipenuhi berbagai target dan keinginan. Anda begitu terobsesi oleh rumah yang besar dan indah,mobil mewah, serta pekerjaan yang mendatangkan lebih banyak uang. Kita ingin ini dan itu. Bila tak mendapatkannya kita terus memikirkannya. Tapi anehnya, walaupun sudah mendapatkannya, kita hanya menikmati kesenangan sesaat. Kita tetap tak puas, kita ingin yang lebih lagi. Jadi, betapapun banyaknya harta yang kita miliki, kita tak pernah menjadi "KAYA" dalam arti yang sesungguhnya.

Mari kita luruskan pengertian kita mengenai orang ''kaya''. Orang yang ''kaya'' bukanlah orang yang memiliki banyak hal, tetapi orang yang dapat menikmati apapun yang mereka miliki.

Tentunya boleh-boleh saja kita memiliki keinginan, tapi kita perlu menyadari bahwa inilah akar perasaan tak tenteram. Kita dapat mengubah perasaan ini dengan berfokus pada apa yang sudah kita miliki. Cobalah lihat keadaan di sekeliling Anda, pikirkan yang Anda miliki, nikmatilah dan syukurilah. Anda akan merasakan nikmat hidup yang sebenarnya.


Pusatkanlah perhatian Anda pada sifat-sifat baik atasan, pasangan, dan orang-orang di sekitar Anda. Mereka akan menjadi lebih menyenangkan.

Ada cerita menarik mengenai seorang kakek yang mengeluh karena tak dapat membeli sepatu, padahal sepatunya sudah lama rusak. Suatu sore ia melihat seseorang yang tak mempunyai kaki, tapi tetap ceria. Saat itu juga si kakek berhenti mengeluh dan mulai bersyukur.

Selasa, 25 Januari 2011

BERHENTILAH BERPURA-PURA

SHELLY mengurut jari telunjuknya yang terkilir dengan wajah berkerut menahan sakit.Inilah gara-gara ia memaksakan diri untuk memutar sendiri..SHELLY merasa Mampu melakukannya sendiri,sehingga ia menolak menerima bantuan teman sekerjanya yang sebenarnya tenaganya lebih kuat darinya. Seharusnya ia menyadari bahwa ia butuh bantuan orang lain,tetapi keyakinan bahwa ia Bisa,dan tidak butuh bantuan orang lain,akhirnya membuatnya Sakit sendiri. Coba tadi ia menerima tawaran temannya,Tentu ia tak akan mengalami kesakitan ini….

JIMMY ingin sekali menemui pacarnya.
Sabtu malam ia menggosok mobilnya,mengenakan hemnya yang terbaik dan menggunakan After Shave, mengendarai motornya sejauh 20 km dari rumahnya,mengetuk pintu rumah Pacarnya dan mengatakan,
“Hai ! Kebetulan saya sedang lewat nih….”katanya dengan gaya tak perduli.

Sang Pacar yang berharap JIMMY Spesial mengunjungi,bukan karena Kebetulan, Akhirnya menanggapi kedatangan JIMMY juga dengan Wajah Masam dan Sikap Dingin.

Ah... JIMMY memang keterlaluan….Seharusnya ia mengatakan Perasaan Hatinya yang sebenarnya.
Mengapa tidak mengatakan saja, bahwa, “Seminggu penuh saya menantikan saat-saat ini. Waktu rasanya lamasekali.Saya tidak Sabar lagi menunggu untuk bertemu denganmu.Saya Senang sekali,sehingga sepanjang jalan saya menyanyikan lagu-lagu Cinta.Betapa inginnya saya menelpon kamu menyatakan Kerinduan Hati saya,namun saya ragu dan takut kamu menganggap saya berlaku Konyol.”


MAYA sudah berhias secantik mungkin dengan baju indah dan melaburkan minyak wangi ketubuhnya. MAYA tampil begitu mempesona.Matanya berbinar-binar ketika berputar dengan gaya Peragawati didepan HENDRA Suaminya. Harapannya Pujian akan Penampilan Istimewanya akan keluar dari Bibir HENDRA.

Tapi Pengharapan itu hanya sia-sia,MAYA merasa mengkerut menjadi sangat Kecil dan tak berarti ketika HENDRA hanya menatapnya sekilas tampa komentar Pujian.Hati MAYA Kecewa,walaupun sebenarnya ia masih mampu melihat sirat mata Kekaguman HENDRA atas Penampilannya. Tapi bagi MAYA itu tidak Cukup,ia inginkan kata Pujian terlontar dari mulut HENDRA.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...