Sabtu, 14 Agustus 2010

MISTAGOGI LANSIA : SAKRAMEN TOBAT

Bahan Mistagogi Katekese Lansia:
TEMA : SAKRAMEN TOBAT

Referensi biblis :
Yoh 20: 19-23 ; Luk 15:11-23 (kisah anak yang hilang);


Pokok-pokok Iman dan Refleksi :

Arti dosa, proses terjadinya dosa & akibat dosa :
Apakah DOSA itu? dosa adalah melawan Tuhan, namun secara bersamaan melawan akal budi, kebenaran, dan hati nurani yang benar, sehingga menimbulkan ketidaktenangan dan rasa bersalah. Apakah ada rasa "tidak enak" terhadap seseorang dalam hati Anda? coba sharingkan

- Gereja Katolik mengenal dua macam dosa, yaitu:
1. Dosa berat atau “mortal sin“, adalah melawan kasih secara langsung, jadi dosa berat secara langsung menghancurkan kasih di dalam hati manusia, sehingga tidak mungkin Tuhan dapat bertahta di dalam hati manusia.
2. Dosa ringan atau “venial sin“, adalah dosa yang memperlemah kasih.
Dosa berat atau ringan tergantung dari sampai seberapa jauh dosa membuat seseorang menyimpang dari tujuan akhir, yaitu Tuhan. Dan persatuan dengan Tuhan hanya dimungkinkan melalui kasih. Jika dosa tertentu membuat seseorang menyimpang terlalu jauh sampai mengaburkan dan berbelok dari tujuan akhir, maka itu adalah dosa berat.

- Apakah efek / akibat dari dosa? Dosa menghancurkan relasi kita dengan Tuhan, yaitu dengan menghancurkan prinsip vital kehidupan kita yaitu kasih. Seperti 10 perintah Allah, dibagi menjadi 2, yaitu : Perintah (1-3) : kasih kepada Tuhan, dan Perintah (4-10) : kasih kepada sesama, maka dosa juga mempunyai dua efek, yaitu: mempengaruhi hubungan kita dengan TUHAN dan mempengaruhi hubungan kita dengan SESAMA. Jadi dapat dikatakan tidak ada dosa yang bersifat pribadi. Jadi semua dosa kita akan berakibat kepada seluruh kehidupan kita. Misalnya : seorang ayah yang sering marah-marah di rumah akan mempengaruhi seluruh anggota di rumahnya, menyebabkan istri dan anak-anak ketakutan. Biasanya anak-anaknya pun tumbuh dewasa sebagai pemarah. Bagaimana kehidupan keseharian Anda? Apakah masih ada tanda-tanda ketidakhadiran damai sejahtera? coba renungkan apa penyebabnya.


- Bagaimana proses dosa berkembang? Dosa dimulai dari PIKIRAN lalu KEINGINAN dilanjutkan TINDAKAN/PERBUATAN. Perbuatan dosa diulangi menjadi kebiasaan berbuat dosa dan akan disusul dengan dosa-dosa baru yang lain. Pada saat kejahatan benar-benar berakar dalam jiwa seseorang, maka seseorang akan melakukan dosa yang benar-benar jahat sampai pada titik membenci Tuhan. Dengan sadar dan segenap hati dia akan melawan dan menghujat Roh Kudus, dimana merupakan dosa yang tidak terampuni (Mrk 3:29).

Makna SAKRAMEN PENGAKUAN DOSA / TOBAT :

- Apakah Sakramen Pengakuan Dosa?
Sakramen Tobat atau Pengakuan Dosa adalah sakramen yang diperuntukkan untuk memberikan berkat pengampunan dan kesembuhan dari Tuhan kepada anggota Gereja atas dosa-dosa berat dan ringan yang dibuat setelah menerima Sakramen Baptis.

- Dosa adalah suatu penyakit yang begitu berbahaya. Salah satu penyembuhannya adalah dengan menerima sakramen pengakuan dosa. Di dalam Sakramen Pembaptisan, dosa asal dan seluruh dosa yang kita lakukan sebelum kita dibaptis dihapuskan. Namun sebagai manusia, kita dapat jatuh lagi ke dalam dosa setelah pembaptisan, bahkan kita dapat jatuh ke dalam dosa yang berat. Dosa berat yang kita lakukan setelah Pembaptisan hanya dapat diampuni dengan menerima Sakramen Tobat (disebut juga Pengakuan Dosa atau Pengampunan Dosa). Dalam Sakramen inilah, kita juga bertemu dengan dokter dari segala dokter, yaitu Yesus sendiri yang hadir di dalam diri pastor. Untuk bertemu dengan Yesus di dalam Sakramen Pengampunan, diperlukan kerendahan hati dan penyesalan, sehingga Yesus sendiri akan memulihkan dan menyembuhkan hati kita.

- Sakramen Tobat ini sungguh merupakan berkat dari Tuhan untuk mengantar kita kepada keselamatan kekal. Tuhan mengetahui bahwa setelah kita menerima Sakramen Baptis, kita masih terus berjuang dalam mengatasi kelemahan-kelemahan kita akibat dosa asal, sehingga sesekali kita akan jatuh kembali kepada dosa yang berat. Untuk inilah maka Yesus memberikan Sakramen Tobat untuk mempersatukan kembali umat Allah yang terpisah dari Allah karena dosa.

- Mengapa mengaku dosa kepada Pastor / Imam ? Yesus sendiri yang memberikan kuasa kepada Gereja yang dilaksanakan oleh para imam. Pesan Yesus sebelum naik ke Surga, Yoh 20:21 “Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." Memang hanya Tuhan yang mempunyai hak untuk mengampuni dosa manusia. Tapi Yesus, Sang Imam Agung memberikan mandat kepada para murid untuk meneruskan misi keselamatan di dunia ini dengan otoritas kepada para Pastor / Imam untuk mengampuni dosa dalam nama Kristus.

- Ada 2 bagian penting dalam Sakramen Tobat, yaitu : 1) tindakan dari Allah, dan 2) tindakan dari manusia. Tindakan dari Allah merupakan penggerak utama dalam Sakramen Tobat, sedangkan tindakan dari manusia adalah merupakan jawaban atau respon manusia terhadap tindakan Allah. Jadi KASIH & BELAS KASIH TUHAN adalah penggerak PERTAMA dan UTAMA untuk pertobatan manusia dan menjadi dasar kepercayaan bagi pendosa untuk mendapatkan pengampunan dalam Sakramen Tobat.

- Kisah anak yang hilang dalam Luk 15:11-23, menceritakan tentang perjalanan seorang anak yang kemudian jatuh dalam dosa keserakahan, tapi kemudian sadar dan berbalik kepada Tuhan. Kisah ini yang menjadi salah satu dasar dari Sakramen Tobat.

- Di dalam proses Sakramen Tobat, ada tiga langkah yang harus dijalankan oleh pendosa, yaitu: penyesalan, pengakuan, penyilihan (penitensi).

a) PENYESALAN atas dosa bukan hanya didorong oleh ketakutan akan hukuman Allah, tapi penyesalan sempurna adalah sesal yang timbul karena telah menyedihkan hati Allah yang merupakan sumber kasih kepada kita. Di dalam penyesalan, kita harus berbalik kepada Allah. berarti bahwa kita harus membenci dosa-dosa yang telah kita lakukan, mempunyai keinginan yang kuat untuk tidak melakukannya lagi di masa depan, dan percaya kepada belas kasihan Allah.

b) PENGAKUAN; Sama seperti kisah anak hilang, kita sebagai pendosa, tidak hanya berhenti dengan penyesalan di dalam hati, namun dengan penuh keyakinan akan belas kasih Allah, kita menghampiri Sakramen Tobat dan kemudian dengan segala kerendahan hati mengakukan semua dosa-dosa kita di hadapan pastor yang mewakili Yesus.
ABSOLUSI / PENGAMPUNAN : Ayat 20, Pada saat si bungsu mendekati rumah, maka tergeraklah hati ayahnya dengan belas kasihan. Belas kasih Tuhan inilah yang menjadi dasar, sumber kekuatan dan pengharapan dalam mendekati Sakramen Tobat. Kalau kita sering mengecewakan Tuhan, maka Tuhan tidak akan pernah mengecewakan kita. Kalau kita sering tidak setia kepada Tuhan, maka Tuhan akan tetap setia kepada kita. (2 Tim 2:13). Dan pastor di dalam bilik pengakuan dosa harus mengikuti teladan Yesus, sang Gembala baik, yaitu mengembalikan umat yang berdosa kepada Kristus dan Gereja-Nya dengan cara memberikan pengampunan bagi yang sungguh-sungguh menyesali dosanya.

c) PENITENSI atau SILIH DOSA : setelah mengakui dan menerima pengampunan dari Pastor sebagai wakil Tuhan, kemudian kita juga harus bersedia untuk menerima penitensi yang diberikan oleh pastor. Penitensi atau silih dosa adalah suatu tindakan untuk mencoba membayar atau memperbaiki apa yang telah rusak akibat dosa (BUKAN HUKUMAN atas dosa). Contoh : anak yang bermain lumpur, dia masuk ke dalam rumah meminta maaf kepada ibunya, dan ibunya kemudian memaafkan anaknya dan memandikannya sehingga bersih. Namun jejak kaki yang penuh lumpur masih tetap ada walaupun si anak sudah diampuni oleh ibunya. Nah, penitensi adalah membersihkan lantai yang kotor oleh lumpur. Penitensi biasanya dapat berupa doa, puasa, maupun perbuatan baik.

- Rahmat Sakramen Pengakuan Dosa :
Perdamaian dengan Allah : Sakramen ini sungguh mengakibatkan kebangkitan rohani, satu penempatan kembali dalam martabat dan dalam kekayaan kehidupan anak-anak Allah dan yang paling bernilai adalah persahabatan dengan Allah. Pendosa kembali mendapat rahmat
Mendamaikan dengan Gereja.: Dosa melemahkan dan memutus-kan persaudaraan, Sakramen pengakuan memperbaharuinya dan mengikatnya lagi.
Pembebasan dari siksa abadi, yang orang terima akibat dosa berat.
Mendapatkan kekuatan lagi dari Tuhan untuk mengarungi kehidupan ini

- Kapan, berapa sering kita menerima sakramen tobat ?
Dalam peraturan Gereja, orang katolik minimal 2x dalam 1 tahun harus mengakukan dosa kita, biasanya gereja menyediakan waktu khusus untuk menerima sakramen tobat adalah 2 minggu menjelang hari raya Paskah dan Natal. Tapi gereja selalu menghimbau untuk sesering mungkin untuk menerima sakramen tobat ini. Semakin sering mengaku dosa maka kemungkinan untuk jatuh dalam dosa-dosa lain akan semakin kecil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...