Minggu, 02 Mei 2010

HIDUP MANUSIA BERASAL DARI ALLAH

Katekese Lansia Pertemuan 2 :
TEMA : HIDUP MANUSIA BERASAL DARI ALLAH.


Referensi biblis
 Kej 1 : 1-31 & Kej 2 : 1-25 kisah penciptaan

Renungan sebagai bahan refleksi dan sharing :

 Apa saja +/ siapa saja yang selalu Anda syukuri (kehadirannya) dalam hidup Anda?
 Mengapa itu Anda syukuri ?
 Bagaimana jadinya kalau ia (yang kita syukuri) itu tidak ada ?
 Masih ingatkah Anda pada leluhur: orang tua, kakek/nenek, buyut (kongtjo) (dst) Anda ?
 Apa yang Anda ingat dari mereka ini ?
 Masih ingatkah Anda, kalau ditelusuri lebih jauh, siapa orang pertama (yang menurunkan marga/keluarga) yang membuat Anda ada/hadir di dunia ini ?


Pokok-pokok iman & refleksi :

Menurut kitab suci, Allah menciptakan dunia dan isinya hanya dalam waktu 6 hari. Secara logika hal ini tidak mungkin, jadi kita harus melihat penciptaan ini dari kaca mata IMAN.

Allah itu Esa & Mahakuasa  telah ada sejak permulaan dan berkuasa menciptakan segala sesuatu di dunia menurut kehendakNya. IA juga telah menciptakan kita manusia menurut kehendakNya. (Menurut kehendakNYA, orang tua kita bertemu satu sama lain, sehingga kita hadiri di dunia. Menurut kehendakNYA pula, kakek nenek kita bertemu sehingga orang tua kita lahir. Demikian seterusnya.) Sudahkah kita bersyukur atas hidup yang diberikan pada kita ?

Karya penciptaan ini dipahami sebagai Karya Agung Allah yang mengatur situasi chaos (dalam arti rohani adalah hati/perasaan/iman yang kacau/tidak menentu/tidak punya pegangan hidup) agar menjadi cosmos (dalam arti rohani adalah hati/perasaan/iman yang teratur/terarah/mempunyai tujuan/pegangan hidup) (lih ayat 1-2). Artinya bahwa Allah membawa keteraturan dan ketiadaan Allah akan membawa kegelapan & ketidakteraturan. Allah tidak menciptakan kegelapan/kejahatan. Sudahkah kita mengisi hidup kita dengan baik?

Allah menciptakan makhluk diciptakan mulai dari yang rendah martabatnya lalu sampai pada makhluk yang paling mulia yaitu manusia. Segala ciptaan dijadikan terarah pada manusia, puncak dan mahkota penciptaan, sebagai yang paling mulia dari segala ciptaan. Sudahkah kita bersyukur untuk semua yang kita terima dalam hidup kita ?

Walaupun begitu, Allah membentuk manusia (hanya) dari debu tanah dan mengembuskan napas hidup ke dalamnya (Kej 2:7)  mau menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk yang lemah, yang hidupnya sungguh tergantung pada Allah. Hidup manusia adalah milik Allah sepenuhnya. Allah berhak memberi dan mengambil kembali hidup manusia itu menurut kehendakNYA.Sudah siapkah kita ?

Manusia diciptakan oleh Allah dan Allah menghendaki agar manusia membentuk keluarga/komunitas serta beranak cucu. Dari sini kita sadar bahwa kita ada di dunia ini karena semata-mata kehendak Allah yang menghendaki kita ada di dunia ini melalui orang tua, kakek/nenek, buyut/kongtjo, leluhur mereka dan seterusnya, tanpa mereka kita juga tidak akan ada di dunia ini. Sudahkah kita mensyukuri kehadiran mereka dan mendoakan orang tua / leluhur kita ?

Setelah selesai menciptakan sesuatu, Allah selalu mengatakan “Allah melihat bahwa semuanya itu baik”. Menunjukkan bahwa Allah selalu memberi yang baik kepada dunia ini, kerusakan alam yang menyebabkan bencana alam dan penderitaan manusia disebabkan karena manusia bersalah dalam mengelola alam ini. Pernahkah kita mensyukuri anugerah alam pada kita ?

Karya Allah berakhir pada hari yang ke-7 dan mengkuduskan Nya  Allah memberi contoh keseimbangan dunia, untuk bekerja dan beristirahat, antara berusaha dan berdoa, karena Allah sendiri mengkuduskan hari ketujuh, yang dikenal dengan hari Sabat, hari untuk berdoa dan beribadat. Sudahkah kita memiliki kebiasaan berdoa/beribadat ?

Renungan : Sudah tahukah Anda, mengapa Anda ADA di dunia ini? Apa perbedaannya jika Anda TIDAK ADA di dunia ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...